JARINGAN ADVOKASI TRANSNASIONAL ORGANISASI NON-PEMERINTAH DALAM PENYELAMATAN HUTAN DI KALIMANTAN TENGAH : STUDI KASUS WALHI KALIMANTAN TENGAH

No Thumbnail Available

Date

2008

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

ABSTRAKHILDA CAHAYA PUSPITA. 170210080123. Jaringan Advokasi Transnasional Organisasi Non-Pemerintah dalam Penyelamatan Hutan di Kalimantan Tengah: Studi Kasus Walhi Kalimantan Tengah. Jurusan Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, 2014.Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan laju deforestasi tertinggi di Indonesia yakni rata-rata sebesar 1,08 juta hektare per tahun. Deforestasi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas illegal loging, kebakaran hutan, konversi lahan dan hutan gambut untuk perkebunan dan pertambangan. Deforestasi juga diperparah karena mudahnya izin konsesi yang dikeluarkan oleh kepala daerah di Kalimantan Tengah. Kondisi tersebut membuat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Tengah sebagai non-governmental organization (NGO) domestik melakukan upaya penyelamatan hutan melalui transnational advocacy network.Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui strategi transnational advocacy network yang dilakukan Walhi Kalimantan Tengah dalam mendorong pemerintah daerah agar menciptakan kebijakan yang lebih baik terkait penyelamatan hutan di Kalimantan Tengah. Selain itu, juga untuk mengetahui pencapaian transnational advocacy network Walhi Kalimantan Tengah dalam upaya penyelamatan hutan tersebut.Peneliti menggunakan konsep transnational advocacy network sebagai konsep analisis penelitian ini. Selain itu, peneliti juga mengkaji pola bumerang (boomerang pattern) yang terjadi dalam transnational advocacy network tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan studi kasus, dan teknik pengumpulan data dengan studi literatur, wawancara, dan sumber-sumber yang diperoleh melalui internet.Hasil dari penelitian ini bahwa proses transnational advocacy network Walhi Kalimantan Tengah dilakukan melalui berbagai strategi yaitu information politics, symbolic politics, leverage politics, dan accountability politics. Strategi-strategi tersebut menghasilkan suatu pola bumerang karena berhasil membuat pemerintah negara lain seperti Norwegia dan Australia memberikan tekanan kepada pemerintah Indonesia. Namun, transnational advocacy network Walhi Kalimantan Tengah belum bisa menyelamatkan hutan di Kalimantan Tengah karena belum berhasil mendorong pemerintah provinsi ini menciptakan kebijakan yang lebih baik sehingga masih banyak terjadi pelanggaran pada sektor kehutanan.Kata Kunci: Transnational Advocacy Network, Kalimantan Tengah, Walhi Kalimantan Tengah, Penyelamatan Hutan.

Description

Keywords

Transnational Advocacy Network, Kalimantan Tengah, Walhi Kalimantan Tengah

Citation