OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAHAN DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI BAYAM JEPANG DAN MENTIMUN JEPANG (Suatu Kasus di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten BandungBarat)
No Thumbnail Available
Date
2012-08-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
KRISTIN JUNIARTI SIMAMORA, 2012. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber
Daya Lahan Dalam Pengembangan Usahatani Bayam Jepang dan Mentimun
Jepang (Suatu Kasus di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat). Dibimbing oleh H. DEDDY MA’MUN.
Bayam Jepang dan mentimun Jepang merupakan jenis sayuran Jepang
yang saat ini dibudidayakan di Desa Cibodas karena memiliki nilai ekonomi yang
menguntungkan dan umur panen relatif singkat sehingga menjadi usahatani yang
sangat menjanjikan bagi petani ke depannya.
Penelitian ini bertujuan: 1) mengetahui dan menganalisis tingkat
profitabilitas usahatani sayuran Jepang di Desa Cibodas dan 2) mengetahui dan
menganalisis tingkat optimalisasi usahatani sayuran Jepang sehingga dapat
memberikan pendapatan maksimal dengan kendala lahan, tenaga kerja, bibit,
pupuk, dan pestisida. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif
dengan metode suatu kasus. Rancangan analisis data menggunakan analisis
profitbilitas dengan analisis R/C dan analisis BEP serta optimalisasi dengan
pendekatan linier programming.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas sayuran Jepang
menguntungkan dengan nilai R/C untuk bayam Jepang dan timun Jepang lebih
dari satu yaitu 3,347 dan 2,475. Nilai BEP untuk kedua jenis sayuran tersebut
berada di bawah nilai produksi dan penjualan baik BEP penjualan maupun BEP
produksi yaitu Rp 3.362,53 dan 241,68 kg untuk bayam Jepang. Mentimun Jepang
memiliki nilai BEP baik BEP penjualan maupun BEP produksi yaitu Rp 2.423,53
dan 525,099 kg. Berdasarkan analisis linier programming bahwa penggunaan
input produksi belum optimal dan komposisi penggunaan optimal yaitu luas lahan
0,0393 ha untuk bayam Jepang dan luas lahan 0,0971 ha untuk mentimun Jepang
mampu memberikan jumlah produksi yang optimal pada bayam Jepang sebesar
196,257 kg dan mentimun Jepang 219,1149 kg dengan penerimaan maksimum
sebesar Rp 3,277.759,4.
Description
Keywords
Bayam Jepang, Mentimun Jepang, Profitabilitas