DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA TERHADAP MELANESIAN SPEARHEAD GROUP DALAM MENGONTER ISU PAPUA MERDEKA

Abstract

Penelitian ini menjawab pertanyaan: Bagaimana diplomasi publik Indonesia dapat digunakan sebagai sarana untuk mengonter isu Papua Merdeka di Melanesia Spearhead Group (MSG)? Metode kualitatif menjadi pilihan untuk melakukan penelitian yang juga mengikuti pendekatan konstruktuvisme. Data penelitian ini didapat dari dari dokumen dan wawancara Logika konstruktivisme menuntun pada pemahaman bahwa perilaku negara-negara dalam ranah internasional dituntun oleh struktur dalam arti luas. Struktur sendiri diproduksi oleh perilaku aktor. Singkatnya perilaku aktor membentuk struktur dan struktur menuntun prilaku aktor. Penelitian ini menemukan bahwa isu Papua Merdeka muncul karena bertemunya 3 dimensi, yaitu: nilai yang berupa NKRI; ancaman terhadap nilai yang datang oleh OPM; dan upaya menyelamatkan nilai: NKRI, yang salah satunya ditampilkan melalui diplomasi publik RI terhadap MSG. Peneliti mengelompokkan sikap negara anggota MSG terhadap isu Papua Merdeka menjadi dua: pertama, mendukung kemerdekaan Papua yang diwakili oleh Vanuatu; dan kedua, mendukung keutuhan NKRI yang diwakili oleh Fiji, Papua New Guinea dan Solomon Island. Sikap Vanuatu dituntun oleh politik identitas Melanesia. Sementara sikap Fiji, PNG dan Solomon Island dituntun oleh norma internasional yang berupa: kedaulatan, self determination dan prinsip non intervensi.

Description

Keywords

Diplomasi Publik, Konstruktivisme, Kedaulatan

Citation