PENGARUH KONSENTRASI GLISEROL PADA GELATIN KULIT KELINCI TERHADAP KADAR AIR, KETEBALAN FILM, DAN LAJU TRANSMISI UAP AIR EDIBLE FILM

Abstract

Pemanfaatan kulit kelinci menjadi produk pangan belum dilakukan secara maksimal. Kandungan protein yang tinggi dan proses penanganan yang mudah membuat kulit kelinci berpotensi untuk dijadikan gelatin. Gelatin merupakan senyawa turunan protein yang memiliki sifat tembus cahaya, tidak berwarna, dan tidak berasa. Hal ini membuat gelatin cocok dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan edible film. Edible film merupakan lapisan pengemas produk pangan yang dapat dimakan. Plasticizer gliserol yang ditambahkan dapat mempengaruhi karakteristik film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang tepat untuk mendapatkan kadar air, ketebalan film, dan laju transmisi uap air edible film dari gelatin kulit kelinci. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yang terdiri dari konsentrasi gliserol 5%, 10%, 15%, dan 20%. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dengan peubah yang diamati kadar air, ketebalan film, dan laju transmisi uap air. Uji Statistik yang digunakan adalah uji ANOVA dengan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian gliserol konsentrasi berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar air, ketebalan film, dan laju transmisi uap air edible film. Edible film terbaik dihasilkan pada perlakuan gliserol 10% (P2) dengan nilai kadar air 8,8%, ketebalan 0,15 mm, dan laju transmisi uap air 41,9 g/m2.24jam.

Description

Keywords

Edible Film, Gelatin Kulit Kelinci, Gliserol

Citation

Collections