Model Hidrodinamika Untuk Analisis Perubahan Garis Pantai di Pulau Putri, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau

Abstract

Pulau Putri merupakan pulau kecil terdepan bagian dari Nongsa, Batam yang sempat terancam hilang akibat perubahan garis pantai besar-besaran. Riset ini bertujuan untuk memodelkan kondisi hidrodinamika dan pengaruhnya terhadap garis pantai sepanjang pantai bagian barat daya-utara Pulau Putri pada bulan Maret 2020 - Februari 2021. Pada riset ini dilakukan simulasi model hidrodinamika dan gelombang menggunakan Delft3D-FLOW dan Delft3D-WAVE. Waktu simulasi dibagi menjadi empat musim, yaitu Peralihan 1 (MAM), Timur (JJA), Peralihan 2 (SON), dan Barat (DJF). Validasi hasil model dilakukan dengan tiga cara, yaitu membandingkan elevasi muka air rencana simulasi dengan observasi, arus rata-rata kedalaman model lapangan dengan rencana simulasi, dan komponen pasang surut simulasi dengan data jurnal. Hasil validasi menunjukkan skenario yang cukup baik dengan nilai RMSE 0,135 - 0,245 m untuk elevasi muka air dan RMSE 0,352 m/s untuk arus rata-rata kedalaman. Berdasarkan simulasi, pasang surut di Pulau Putri termasuk tipe condong demi diurnal dan termasuk perairan microtidal dan sedikit mesotidal dengan tunggang pasut kurang dari 2 - 2,5 m. Hasil model arus menunjukkan adanya arus dominan pasang surut dengan residu 0,1 m/s. Rata-rata tinggi gelombang signifikan yang dihasilkan model berkisar antara 0,126 - 0,256 dengan energi transpor rata-rata 8,49 - 71,18 W/m. Berdasarkan analisis perubahan garis pantai dengan sistem skoring menurut RBI BNPB, dihasilkan nilai 0,950 yang artinya daerah sangat berpotensi abrasi.

Description

Keywords

Pulau Putri, Model Hidrodinamika, Abrasi

Citation