konstruksi identitas sosial masyarakat perbatasan Indonesia - Malaysia di Provinsi Riau

dc.contributor.advisorYanyan Mochamad Yani
dc.contributor.advisorR. Widya Setiabudi Sumadinata
dc.contributor.authorSAIMAN PAKPAHAN
dc.date.accessioned2024-05-30T01:57:15Z
dc.date.available2024-05-30T01:57:15Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractDisertasi ini membahas konstruksi identitas sosial masyarakat yang tinggal di perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Riau. Selain itu, disertasi ini juga akan membahas mengenai relasi antara identitas sosial dan kepentingan masyarakat di perbatasan Riau dengan keamanan kemasyarakatan (societal security). Penelitian ini menggunakan mazhab Kopenhagen sebagai pisau analisa utama untuk membahas, menganalisa dan menjelaskan fenomena yang terjadi di realitas masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Riau. Di dalam penelitian ini, secara khusus peneliti memakai kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh Bill McSweeney dalam menjelaskan pembentukan identitas maupun mengenai keamanan kemasyarakatan (societal security). Sementara metode penelitian yang peneliti gunakan dalam disertasi ini adalah metode penelitian kualitatif. Selain melalui studi kepustakaan, peneliti juga menggunakan metode studi lapangan untuk membantu peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan studi disertasi ini. Temuan studi menunjukkan bahwa bahwa identitas sosial masyarakat Melayu di perbatasan kabupaten Bengkalis dan Meranti merupakan katalitastor bagi keharmonisan hubungan internasioanal dua negara yang diekspresikan melalui proses sosial, kultural, ekonomi maupun politik sehari-hari masyarakatnya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan keragaman subyektivitas politik masyarakat di perbatasan sebagai akibat keragaman pengalaman atau corak relasi antara individu di kawasan tersebut. Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan kondisi di mana praktik sosial masyarakat di wilayah perbatasan tersebut memengaruhi kebijakan terkait relasi internasional pada kedua negara yang menjadi subyek penelitian. Penelitian ini juga akan mengilustrasikan signifikansi konstruksi identitas di perbatasan pembentuak keamanan berbasis sosial kemasyarakatan dengan mengajukan tiga kesimpulan mikro sebagaimana berikut. Yang pertama, konteks sosial dan praktik keseharian masyarakat di wilayah perbatasan pada level mikro memengaruhi dan dipengaruhi dinamika sosial politik yang berlangsung pada kedua negara, yakni Indonesia dan Malaysia, dalam pembentuak keharmonisan sosial antara masyarakat di perbatasan. Yang kedua, konstruksi identitas sosial masyarakat di perbatasan memengaruhi performa keamanaan masyarakat perbatasan, dimana perjalanan panjang relasi antara Indonesia dan Malaysia yang diwarnai dengan ketegangan dan harmoni, berpengaruh terhadap dinamika sosial masyarakat pada kedua kawasan. Yang ketiga, penelitian ini menunjukkan bahwa praktik sosial sehari-hari dan pengalaman subyektif warga di perbatasan berpengaruh terhadap pembentukan dan konstruksi relasi sosial yang harmonis antara masyarakat di perbatasan.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170330180015
dc.subjectkonstruksi identitas sosial
dc.subjectMazhab Kopenhagen
dc.subjectkeamanan kemasyarakatan
dc.titlekonstruksi identitas sosial masyarakat perbatasan Indonesia - Malaysia di Provinsi Riau

Files