TATA LAKSANA KOMPLIKASIINJURI VASKULAR PASCA OSTEOTOMI LE FORT I: TINJAUAN CEPAT

dc.contributor.advisorLucky Riawan
dc.contributor.advisorAbel Tasman Yuza
dc.contributor.authorFILAR KHAIRUNNISA
dc.date.accessioned2024-11-18T07:21:48Z
dc.date.available2024-11-18T07:21:48Z
dc.date.issued2021-07-11
dc.description.abstractPendahuluan: Maloklusi dan deformitas dentofasial merupakan kelainan dentoskeletal yang umum ditemukan di masyarakat. Umumnya kelainan tersebut dapat diatasi dengan reposisi gigi ortodontik. Namun pada keadaan tertentu bedah ortodontik perlu dilakukan. Osteotomi Le Fort I merupakan tindakan bedah ortognatik yang umum dilakukan karena relatif aman dan sederhana. Walaupun begitu, tindakan ini diasosiasikan dengan komplikasi yang signifikan. Injuri vaskular merupakan komplikasi osteotomi Le Fort I yang paling sering terjadi. Hal tersebut dikarenakan kedekatan hubungan anatomi tulang maksila dengan fitur vaskular fasial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai tata laksana komplikasi injuri vaskular pasca osteotomi Le Fort I. Metode: Penelitian dilakukan menggunakan metode studi pustaka tinjauan cepat. Data didapatkan melalui pencarian sistematis dan komprehensif pada data base publikasi online Pubmed, Cochrane Library, dan CINAHL. Pencarian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Penyaringan artikel dilakukan dengan pendekatan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses). Hasil: Dari 11 artikel terpilih didapatkan jenis komplikasi yang paling banyak ditemukan adalah pendarahan yaitu sebanyak 2 artikel 8 sampel dengan tamponage sebagai tata laksananya. Diikuti pembentukkan pseudoaneurisma sebanyak 5 artikel 7 sampel dengan embolisasi, pembentukan fistula sebanyak 4 artikel 4 sampel dengan embolisasi dan pembentukan hematoma sebanyak 1 artikel 1 sampel. Simpulan: Semua artikel yang membahas tata laksana komplikasi injuri vaskular pasca osteotomi Le Fort I berupa pendarahan menyimpulkan bahwa treatment of choice pertama untuk manajemen pendarahan adalah tamponage. Tata laksana pembentukan pseudoaneurisma dan fistula adalah embolisasi. Sedangkan hematoma akan menghilang dengan sendirinya apabila penyebabnya telah dihilangkan.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160110170002
dc.subjectInjuri vaskular
dc.subjectosteotomi Le Fort I
dc.subjecttata laksana.
dc.titleTATA LAKSANA KOMPLIKASIINJURI VASKULAR PASCA OSTEOTOMI LE FORT I: TINJAUAN CEPAT

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 8
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-160110170002-Cover.pdf
Size:
69.91 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-160110170002-Abstrak.pdf
Size:
106.01 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-160110170002-DaftarIsi.pdf
Size:
110.25 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-160110170002-Bab1.pdf
Size:
113.71 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S1-2021-160110170002-Bab2.pdf
Size:
968 KB
Format:
Adobe Portable Document Format