FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN BUNDLE VAP DI RS Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
No Thumbnail Available
Date
2019-01-17
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penerapan bundle VAP dilakukan untuk meminimalkan insiden Ventilator Associated Pneumonia (VAP), tetapi penerapannya belum optimal. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan bundle VAP dapat dijelaskan dengan menggunakan Health Belief Model (HBM) yang terdiri dari persepsi manfaat, hambatan, keparahan, dan kerentanan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan bundle VAP.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasi dan cross sectional analitic. Total sampling sebanyak 30 petugas kesehatan, terdiri dari dokter dan perawat ICU. Penelitian pada 20 Desember 2017 sampai 10 Januari 2018. Kuesioner pelaksanaan bundle VAP menggunakan self report, sedangkan faktor-faktor yang berhubungan menggunakan kuesioner pengembangan dari konsep HBM. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan rerata. Analisis bivariat menggunakan Rank Spearman.
Pelaksanaan bundle VAP oleh responden seluruhnya belum optimal terutama pada tindakan cuci tangan, profilaksis deep vein thrombosis (DVT), dan profilaksis peptic ulcer. Persepsi manfaat seluruh responden menunjukkan kategori rendah karena menganggap bundle VAP bukan prioritas. Persepsi hambatan pada mayoritas responden menunjukkan kategori tinggi karena kurangnya petugas kesehatan. Persepsi keparahan sebagian responden menunjukkan kategori tinggi. Persepsi kerentanan seluruh responden menunjukkan kategori tinggi. Terdapat korelasi bermakna antara persepsi manfaat, hambatan, keparahan, dan kerentanan dengan pelaksanaan bundle VAP. Persepsi manfaat memiliki korelasi positif yang cukup berarti, sedangkan persepsi hambatan, keparahan, dan kerentanan memiliki korelasi negatif yang cukup berarti.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan bundle VAP yaitu persepsi manfaat, hambatan, keparahan, dan kerentanan. Sehingga perlu ditingkatkan surveilen pelaksanaan bundle VAP, pengetahuan petugas kesehatan melalui pelatihan bundle VAP, kualitas SPO, jumlah petugas kesehatan, dan kemudahan akses jaminan kesehatan agar pelaksanaan bundle VAP optimal.
Description
Keywords
Health Belief Model (HBM), Pelaksanaan Bundle Ventilator Associated Pneumonia (VAP), Intensive Care