Pengaruh ekstrak etanol asam gelugur (Garcinia atroviridis) terhadap glukosa darah, massa otot soleus, mRNA PI3K, dan GLUT4 tikus galur wistar (Rattus norvegicus) model diabetes melitus tipe 2

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) memiliki angka morbiditas dan mortalitas terus meningkat yang merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga dunia setelah stroke dan penyakit kardiovaskular. Indonesia berada pada urutan keenam insiden DMT2 tahun 2021. Pengobatan standar DMT2 saat ini diantaranya dengan obat oral, tapi efek samping obat tersebut sering merugikan bagi penderita, sehingga diperlukan alternatif terapi yang memiliki efek samping minimal. Ekstrak etanol asam gelugur (EAG) merupakan obat bahan alam yang sebelumnya dijadikan obat antiobesitas dan berpotensi menurunkan kadar glukosa darah pada DMT2. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh EAG terhadap glukosa darah, massa otot soleus, ekspresi gen mRNA PI3K dan GLUT4 otot soleus tikus DMT2. Metodologi penelitian eksperimental, menggunakan tikus jantan galur Wistar spesies R. norvegicus berumur 8–12 minggu sebanyak 20 ekor. Tikus secara random dikelompokkan menjadi empat kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima ekor yaitu kelompok normal (N), kelompok normal+EAG (N+EAG), kelompok diabetes melitus tipe 2 (DMT2), dan kelompok diabetes melitus tipe 2 yang diberikan EAG (DMT2+EAG). Model tikus DMT2 diinduksi dengan STZ 50 mg/kg BB sekali penyuntikan. Pemberian EAG 400 mg/kg BB satu kali setiap hari selama empat minggu. Jaringan otot soleus diambil dan ditimbang pada akhir penelitian dan digunakan untuk pemeriksaan mRNA PI3K dan GLUT4 menggunakan metode RT-PCR. Kadar glukosa darah pada akhir penelitian diambil dari ekor tikus. Data dianalisis dengan uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hock Tukey atau Games Howell. Hasil penelitian menunjukkan EAG menurunkan kadar glukosa darah puasa secara signifikan anatara kelompok DMT2 sebesar 523 mg/dl dibanding dengan kelompok DMT2+EAG sebesar 311 mg/dL (p=0,000). Massa otot soleus tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok DMT2 dengan DMT2+EAG, masing-masing 0,240 gram dan 0,282 gram (p=0,403). Ekspresi gen mRNA PI3K mengalami perbedaan antara kelompok DMT2 dengan kelompok DMT2+EAG masing-masing sebesar 0,321 AU dan 0,497 AU (p=0,003). Ekspresi gen mRNA GLUT4 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok DMT2 dengan DMT2+EAG masing-masing sebesar 1,269 AU dan 2,288 AU (p=0,018). Simpulan penelitian EAG 400 mg/kg BB yang diberikan setiap hari selama empat minggu dapat menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan ekspresi mRNA PI3K dan mRNA GLUT4, namun tidak meningkatkan massa otot soleus. Penelitian yang akan datang diperlukan untuk menganalisis pengaruh EAG terhadap ekspresi gen selain di otot soleus dan pemeriksaan massa otot lain terutama gastroknemius, serta studi tentang pengukuran translokasi GLUT4 melalui pemeriksaan High performance liquid chromatography (HPLC).

Description

Keywords

ekstrak etanol asam gelugur, glukosa darah, massa otot soleus

Citation