ETNOEKOLOGI PERLADANGAN VRIM ORANG NAPA DI KABUPATEN BIAK NUMFOR (ETHNOECOLOGY CULTIVATION OF VRIM BY NAPA PEOPLE IN THE REGENCY OF BIAK-NUMFOR)

Abstract

Telah dilakukan riset tentang etnoekologi perladangan talas (vrim) orang Napa di Biak Numfor, dimulai bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013 di empat kampung, yaitu Kampung Bosnabraidi dengan Kampung Asur Distrik Yawosi, mewakili perladangan yang dilakukan para peladang di lokasi pesisir pantai (swandibo); dan Kampung Roidifu dengan Kam-pung Wowna Distrik Andei, mewakili perladangan di pedalaman (suprido). Pemilihan keempat lokasi berdasarkan pengamatan awal yang telah dila-kukan sebelumnya, bahwa orang Napa di pesisir pantai maupun pedalaman memiliki kearifan ekologi perladangan talas dengan baik. Tujuan riset ini dimaksudkan untuk mempelajari, mendeskripsikan pengetahuan ekologi perladangan vrim orang Napa; dan bagaimana meng-integrasikannya dengan sistem pertanian modern, sehingga dapat mengha-silkan sistem pertanian modern yang ramah lingkungan di Kabupaten Biak Numfor. Riset antropologis ini mengunakan metode etnografi baru dengan pendekatan etnosains atau analisis semantik, serta sejumlah pendekatan emik terkait lainnya dapat ditrianggulasikan. Untuk mengetahui penge-tahuan masyarakat peladang Napa tentang sistem perladangan talas (vrim), dilakukan pendekatan sosial antropologis melalui teknik observasi partisi-pasi kerja dan wawancara bebas maupun mendalam tentang aspek perla-dangan tertentu yang mengandung kerahasiaan yang perlu diungkap secara proporsional. Secara garis besar riset ini berhasil mempelajari dan merumuskan terminologi keperladangan (amom) dengan sejumlah aktivitas pendukung praktik perladangan beringsut yang ramah lingkungan, antara lain, dapat mengintegrasikan aneka aktivitas amom dengan sistem pertanian modern yang dikaitkan dengan: (1) perspektif kearifan budaya amom dengan sistem pertanian modern; (2) pengertian amom ‘perladangan beringsut orang Napa; (3) keunikan dan keragaman budaya perladangan beringsut orang Napa; (4) pengetahuan etnoastronomi perladangan vrim; (5) klasifikasi tumbuhan dan tanaman pangan; (6) klasifikasi vrim ‘talas’ orang Napa; (7) cara klasifikasi vrim; (8) sistem nomenklatur vrim; (9) pengetahuan pemilihan tanah perla-dangan (10) pengetahuan pemilihan hutan perladangan; (11) pengetahuan perintisan jalur petakan ladang; (12) penebasan semak pada ladang; (13) pengetahuan penebasan pepohonan besar; (14) cara penebasan pepohonan besar; (15) cara pemotongan dan pencincangan rerantingan; (16) cara penebaran serasah ke seluruh lahan; (17) teknik penanaman ladang ramah lingkungan; (18) teknik pemagaran yang ramah lingkungan; (19) pemeli-haraan tanaman; (20) pelaksanaan panen raya; (21) pengangkutan hasil panen; (22) pendistribusian hasil panen; (23) pelaksanaan aneka daur wor; dan (24) mengintegrasikan pemberian apresiasi bagi keluarga yang telah berhasil dalam budaya perladangan, juga dalam konteks kerja lainnya

Description

Keywords

Eetnosains, etnoekologi, perladangan

Citation

Collections