ANALISIS KEBIJAKAN PEMEKARAN DAERAH OTONOMI BARU GARUT SELATAN

Abstract

Fenomena di Kabupaten Garut ialah terjadinya ketimpangan wilayah antara Garut Selatan, Tengah dan Utara, dimana wilayah Garut Selatan memiliki desa tertinggal yang paling banyak sebesar 61%. Selain itu rentang kendali yang jauh dengan wilayah yang luas 306 519 km2 dan penduduk yang banyak 2,6 jt jiwa tidak seimbang dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Maka perlunya pemekaran Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah terssebut, namun kenyataannya sampai saat ini masih belum dimekarkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mixed-methods) model Paralel Konvergen. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan Kuesoner, wawancara dan dokumentasi. Pada pendekatan kualitatif menggunakan teknik analisis data model Interactive Model Analisys, yakni pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Sedangkan Pada pendekatan kuantitatif teknik analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process yaitu metode pendukung keputusan. Temuan dalam penelitian ini adalah kelayakan Pemekaran Daerah Otonomi Baru Garut Selatan menghasilkan priotitas kelayakan paling tinggi adalah Potensi Daerah sebesar 16,3% dan Priotitas kelayakan paling rendah adalah Kemampuan Keuangan sebesar 4,3%. Pemekaran Kabupaten Garut Selatan merupakan alternatif kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di wilayah Garut Selatan.

Description

Keywords

Analisis Kebijakan, Pemekaran Daerah, Garut Selatan

Citation