PENAPISAN ISOLAT UNGGUL DARI MIKRO ORGANISME LOKAL BERBEDA BAHAN BAKU SEBAGAI PUPUK HAYATI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMUPUKAN DAN HASIL TANAMAN PAPRIKA DESA CIBODAS LEMBANG

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman sumber mikroorganisme yang tinggi dan potensial sebagai pupuk hayati salah satu sumbernya dapat berasal dari larutan Mikroorganisme Lokal (MOL). MOL adalah larutan hasil proses fermentasi dari berbagai jenis bahan-bahan organik. Penelitian ini memiliki tiga tujuan yaitu mengetahui karakteristik dan keanekaragaman hayati larutan MOL petani yang berbeda komposisi, mengetahui isolat terpilih (unggul) dari larutan MOL dalam menghasilkan fitohormon dan meningkatkan perkecambahan paprika dan mengetahui isolat mikrob unggul dari larutan MOL sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan hasil tanaman paprika. Penelitian dilakukan di Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian tempat 1200 mdpl dilaksanakan pada Agustus 2018 sampai Mei 2020. Beberapa variabel yang diamati pada tahap pertama adalah pH, suhu, total mikroorganisme dan kemampuan larutan MOL dalam menghasilkan fitohormon. Pada tahap kedua dilakukan pengamatan total populasi mikrob dan uji penumbuhan pada media spesifik kemudian pada isolat terpilih dilanjutkan uji hemolisis dan uji patogenitas, aplikasi pada benih paprika, uji kemampuan menghasilkan fitohormon dan identifikasi molekuler. Pada tahap ketiga pengamatan meliputi analisa media tanam, analisa pupuk anorganik, keragaan tanaman, bobot kering tanaman, kandungan hara tanaman dan media tanam serta analisa hasil paprika dengan mengukur bobot buat, ketebalan daging buah dan volume buah. Terdapat 5 bahan baku utama MOL yang memiliki karakter fisik dan biologi yang potensial sebagai sumber mikrob pupuk hayati yaitu, akar bambu, daun brokoli, kotoran ayam, kotoran kelinci dan kotoran kambing. Hasil seleksi mikrob asal MOL dengan 5 bahan baku utama tersebut terdapat 3 isolat terbaik yaitu : 4A-1 NFB, 1A-2 NFB dan 4B-1 NFB dengan kemampuan menghasilkan fitohormon IAA berturut-turut 19,41 ppm, 17,18 ppm dan 10,59 ppm. Hasil uji kompabilitas ketiga isolat ini tidak saling memberikan dampak antagonis sehingga dapat digunakan secara konsorsium. Hasil identifikasi molekuler 3 Isolat tersebut adalah : 4A-1 NFB sebagai Bacillus cereus (99.76% homologi), 1A-2 NFB sebagai Bacillus cereus (99.88% homologi), 4B-1 NFB sebagai Lysinibacillus sp. (99.88% homologi). Hasil aplikasi pupuk hayati dengan dosis pupuk anorganik pada tanaman paprika menunjukkan penggunaan pupuk anorganik 75 % dengan pupuk hayati konsorsium menunjukkan hasil buah terbaik 2,352 g. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat 3 isolat mikrob dari larutan MOL yang merupakan inokulan unggul sebagai pupuk hayati siap pakai untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.

Description

Keywords

Mikroorganisme Lokal, Pupuk Hayati, Paprika

Citation