PERBEDAAN EFEKTIVITAS DAYA ANTIFUNGI ANTARA SEMEN PORTLAND PUTIH INDONESIA YANG DITAMBAHKAN Bi2O3 DAN MINERAL TRIOXIDE AGGREGGATE TERHADAP Candida albicans
No Thumbnail Available
Date
2020-01-10
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Candida albicans merupakan fungi yang paling dominan ditemukan pada kasus reinfeksi saluran akar. Fungi ini memiliki kemampuan bertahan pada pH yang ekstrim, kadar oksigen yang rendah , nutrisi yang kurang serta dapat berpenetrasi hingga ke dalam tubuli dentin sehingga mampu bertahan terhadap medikamen intrakanal. Semen saluran akar berperan penting untuk mencegah mikroorganisme masuk dan menyebabkan reinfeksi saluran akar. MTA merupakan salah satu semen saluran akar yang banyak digunakan dan memiliki daya antifungi yang baik namun kurang menguntungkan dari segi ekonomis. Semen portland putih Indonesia memiliki komposisi utama yang sama dengan MTA kecuali tidak terdapatnya kandungan Bi2O3 yang berfungsi sebagai radiopacifier pada semen portland putih Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat campuran semen portland putih Indonesia dengan Bi2O3 melalui metode larutan sederhana dengan desain deskriptif serta melihat perbedaan efektifitas daya antifungi antara semen portland putih Indonesia yang ditambahkan Bi2O3 dan MTA terhadap Candida albicans dengan desain eksperimental semu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Bi2O3 sudah terkandung di dalam semen portland putih Indonesia serta menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah koloni Candida albicans antara semen portland putih Indonesia yang ditambahkan Bi2O3 dan MTA (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa campuran Bi2O3 pada semen portland putih Indonesia dapat dilakukan melalui metode larutan sederhana serta tidak terdapat perbedaan secara signifikan (p<0,05) efektifitas daya antifungi antara semen portland putih Indonesia yang ditambahkan Bi2O3 dan MTA terhadap Candida albicans.
Description
Keywords
Semen portland putih Indonesia, Bi2O3, MTA