ETIKA DAN AKURASI PEMBERITAAN JATUHNYA SRIWIJAYA AIR PADA DETIK.COM DAN KUMPARAN.COM

Abstract

Kode etik jurnalistik sebagai pedoman jurnalis dalam membuat berita. Prinsip dan dasar jurnalisme kerap jadi sorotan lantaran akurasi sering dikorbankan demi aktualitas dalam jurnalisme daring. Pemberitaan bencana menjadi perhatian media, pada praktiknya pemberitaan di Indonesia lebih menjual duka dibandingkan konten informatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etika jurnalistik dan akurasi pemberitaan kecelakaan jatuhnya SJ-182 periode 9 Januari-13 Januari 2022 pada detik.com dan kumparan.com. Konsep Kode Etik Jurnalistik Dewan Pers Indonesia dan Konsep Akurasi digunakan dalam penelitian ini. Metode analisis isi kuantitatif deskriptif diaplikasikan dalam penelitian ini. Tolok ukur yang dipakai berdasarkan 5 kategorisasi yaitu cek dan cek kembali isi berita, akurasi teknik penulisan, akurasi judul dengan isi berita, akurasi foto dengan isi berita, dan relevansi sumber berita dengan kode etik jurnalistik. Dari total 980 populasi berita, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kumparan.com memiliki persentase penerapan etika dan akurasi lebih tinggi dibandingkan detik.com. Kemudian, hasil kuantitatif menunjukkan detik.com dan kumparan.com sudah terhitung sangat menerapkan etika dan akurasi pada pemberitaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 periode 9-13 Januari 2021. Namun, penyimpangan etika dan akurasi terbanyak ada pada akurasi teknik penulisan dan relevansi sumber berita dengan kode etik jurnalistik. Dengan begitu, penelitian dengan pendekatan kualitatif menarik untuk dilakukan untuk mengungkap sisi jurnalis dan media dalam pemberitaan jurnalisme bencana. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan kedua media untuk menjadi lebih baik lagi khususnya pada etika dan akurasi pemberitaan jurnalisme bencana.

Description

Keywords

akurasi, etika jurnalistik, jurnalisme bencana

Citation

Collections