CULTURE BASED FISHERIES DI WADUK JATILUHUR UNTUK PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN

Abstract

Sejak tahun 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta membuat suatu program Operasi Danau Jatiluhur Jernih yang di dukung oleh SK Bupati Purwakarta No.523.31.05/Kep.286-DLH/2017 untuk menertibkan sejumlah petak KJA di Waduk Jatiluhur. Namun program penertiban KJA memiliki dampak negatif terhadap kondisi sosial dan ekonomi petani KJA. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan pengembangan Culture Based Fisheries (CBF) dengan SK Bupati Purwakarta No.523.05/Kep.66-Diskanak/2017 yang diberi nama pembentukan satuan tugas pendampingan pengelolaan perikanan tangkap berbasis budidaya. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas perairan, meningkatkan populasi ikan dan diharapkan mampu meningkatkan kembali kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai persepsi masyarakat terhadap program CBF dari tanggal 17 September-31 Oktober 2019 serta memberikan masukan berupa strategi implementasi CBF untuk keberlanjutan program. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan masyarakat sangat mendukung program Culture Based Fisheries di Waduk Jatiluhur. Hampir seluruh masyarakat (91,29%) setuju bahwa program CBF memberikan dampak baik terhadap kondisi ekologi, begitupun dengan respon masyarakat terhadap kondisi sosial (94,30%) hampir seluruhnya setuju bahwa program ini berdampak baik terutama terhadap pengelolaan sumberdaya air menjadi teratur/terintegrasi, dan hampir seluruhnya masyarakat (93,25%) setuju bahwa program CBF mampu memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat yang sebelumnya sempat terhambat karena aktivitas penarikan KJA. Strategi program CBF dilakukan berdasarkan konsep SWOT. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mendukung implementasi program CBF diantaranya yaitu peningkatan nilai tambah ikan dan diversifikasi produk olahan , pelibatan koperasi atau kelompok dalam kegiatan pemasaran ikan, sosialiasai yang rutin, pemanfaatan bantuan sosial pemerintah, menertibkan cara-cara pemasaran, optimalisasi pengembangan BBI dan UPR dan penebaran (restocking) ikan yang sesuai untuk kondisi setempat dan pembentukan lembaga pengelolaan perikanan, penyuluhan dan pembinaan kelompok dan optimalisasi lembaga pengawasan.

Description

Keywords

Culture Based Fisheries di Waduk Jatiluhur, Kondisi Ekologi, Sosial

Citation