Water Footprint Proses Produksi Pupuk Urea (Studi kasus: PT Pupuk Kujang Cikampek)

Abstract

Kebutuhan pupuk yang terus meningkat tiap tahunnya menyebabkan industri pupuk berperan strategis dalam program pemerintah terkait dengan ketahanan pangan nasional. Peningkatan jumlah produksi pupuk urea tiap tahunnya akan berimplikasi pada peningkatan konsumsi sumber daya alam (air) sebagai salah satu bahan baku utama dalam proses produksi pupuk urea dan memberikan tekanan terhadap sumber daya air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung besarnya nilai water footprint proses produksi pupuk urea dan mengetahui keberlanjutan proses produksi pupuk urea dalam konteks water footprint. Penelitian ini dilakukan di PT Pupuk Kujang Cikampek dengan menggunakan metode penelitian quantitative less dominant qualitative. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan informan kunci dan observasi pada proses produksi pupuk urea. Berdasarkan hasil penelitian, besarnya nilai water footprint proses produksi pupuk urea di PT Pupuk Kujang adalah sebesar 4,65 m3/ton denga rincian 4,65 m3/ton blue water footprint dan 0 grey water footprint. Untuk kajian keberlanjutan, PT Pupuk Kujang Cikampek menggunakan air dari Waduk Jatiluhur, dimana berdasarkan hasil perhitungan dan wawancara status Waduk Jatiluhur sebagai sumber air rentan tidak berkelanjutan dikarenakan besarnya pemakaian air (outflow) dibandingkan dengan ketersediaan air (inflow) di Waduk Jatiluhur. Oleh karena itu, water footprint proses produksi pupuk urea di PT Pupuk Kujang rentan tidak berkelanjutan karena kegiatan produksi dilakukan di area dengan kondisi sumber daya air yang rentan berkelanjutan.

Description

Keywords

Produksi pupuk urea, water footprint, inflow

Citation