Kabinet Ali Sastroamidjojo II Pada Masa Demokrasi Parlementer 1956-1957

Abstract

Skripsi ini berjudul "Kabinet Ali Sastroamidjojo II Pada Masa Demokrasi Parlementer 1956-1957". Cakupan pembahasannya terfokus pada persoalan politik dalam kabinet demokrasi parlementer tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun konsep keilmuan yang digunakan ialah konsep sistem pemerintahan parlementer, karena kajian utama skripsi ini adalah persoalan politik dalam suatu kabinet yang bersifat parlementer. Sistem pemerintahan parlementer yang didasari oleh UUDS 1950, tidak dapat membawa Republik Indonesia mencapai kestabilan politik. Lima perdana menteri yang berkuasa sejak 1950 sampai dengan 1956 tidak ada yang mampu mempertahankan posisinya hingga habis masa jabatan. Ali Sastroamidjojo pun gagal menuntaskan program-program kerja kabinetnya yang kedua pada tahun 1956 sampai 1957. Sebabnya ialah ketidakstabilan keamanan dalam negeri akibat gerakan separatis kedaerahan, konflik internal Angkatan Darat, mundurnya Mohammad Hatta dari kursi Wakil Presiden, pelanggaran-pelanggaran terhadap UUDS oleh Presiden Soekarno serta komitmen para politisi yang kerap kali berubah-ubah. Beragam masalah tersebut merintangi Kabinet Ali Sastroamidjojo II dalam menjalankan mandatnya sebagai pemimpin pelaksana eksekutif negara Indonesia, hingga Ali Sastroamidjojo mengembalikan mandatnya yang berlaku sejak 24 Maret 1956, kepada Presiden Soekarno pada tanggal 14 Maret 1957.

Description

Keywords

Kabinet, Ali Sastroamidjojo, Kabinet Parlementer

Citation