INTERAKSI SOSIAL PENDERITA HIV/AIDS DALAM MASYARAKAT DI KOTA JAYAPURA (SEMBILAN KASUS PENDERITA HIV/AIDS)

dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorERMAYANTI KENDEN SST
dc.date.accessioned2024-05-28T01:28:51Z
dc.date.available2024-05-28T01:28:51Z
dc.date.issued2013-09-16
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan menjelaskan interaksi sosial penderita HIV/AIDS dalam masyarakat kota Jayapura. Pendekatan yang digunakan adalah teori interaksi simbolik dari Herbert Blumer, untuk mengkaji interaksi dan jarak sosial diantara para penderita HIV/AIDS dengan significant other dan generalized other mereka. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan, dan studi dokumentasi. Informan diperoleh dari LSM pendamping HIV/AIDS di Kota Jayapura. Penelitian menemukan bahwa kehidupan Kota Jayapura, khususnya Abepura, dengan pertumbuhan penduduk pendatang dan tempat-tempat pertemuan publik yang permisif, membuka ruang bagi interaksi seksual multi pasangan yang mendorong semakin cepatnya penyebaran HIV/AIDS. Adapun interaksi sosial penderita HIV/AIDS dengan lingkungan sosialnya tergantung pada pengetahuan dan pemahaman tentang sebab akibat penyakit tersebut, baik dari pihak penderita HIV/AIDS maupun orang-orang lain di lingkungannya. Keterkejutan semua pihak akan status positif mengidap HIV/AIDS, terutama disebabkan kaitan simbolik di antara penyakit tersebut dengan perilaku seksual bebas yang menyimpang dari norma-norma sosial yang mengacu pada ajaran agama, sehingga muncul stigma terhadap penderita. Stigma bisa bersifat internal, yaitu dari penderita sendiri, yang kemudian menarik diri dari pergaulan sosial. Stigma eksternal muncul spontan dari lingkungan sosialnya, baik dari significant others maupun generalized others. Namun significant others dari kalangan keluarga lebih dapat menerima penderita, khususnya setelah mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang penyakit HIV/AIDS yang tidak selalu berpangkal pada perilaku menyimpang dari penderita. Fungsi keluarga sebagai sumber perlindungan dan kasih sayang bekerja relatif baik untuk membantu penderita melanjutkan kehidupannya. Generalized others pada umumnya menarik jarak dari penderita HIV/AIDS karena stereotip negatif tentang sebab akibat penyakit tersebut. Kekecualian adalah pada para pegiat LSM pendamping penderita HIV/AIDS, yang sesungguhnya merupakan generalized others penderita. Namun misi, pengetahuan, dan pengalaman mereka, kemudian justru menjadikan mereka sebagai significant others yang mendukung pemulihan kehidupan sosial para penderita HIV/AIDS di Kota Jayapura.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/170320090004
dc.subjectInteraksi Sosial
dc.subjectPenderita HIV/AIDS
dc.subjectSignificant Others
dc.titleINTERAKSI SOSIAL PENDERITA HIV/AIDS DALAM MASYARAKAT DI KOTA JAYAPURA (SEMBILAN KASUS PENDERITA HIV/AIDS)

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170320090004-Cover.pdf
Size:
51.5 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170320090004-Abstrak.pdf
Size:
19.57 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170320090004-DaftarIsi.pdf
Size:
11.55 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170320090004-Bab1.pdf
Size:
51.99 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S2-2013-170320090004-Bab2.pdf
Size:
144.91 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections