ANALISIS DAMPAK ASIMETRIS  PERUBAHAN NILAI TUKAR  TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA

RIANA SAFAAT

ANALISIS DAMPAK ASIMETRIS PERUBAHAN NILAI TUKAR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA

dc.contributor.advisor	Budiono
dc.contributor.advisor	Eva Ervani
dc.contributor.author	RIANA SAFAAT
dc.date.accessioned	2024-06-21T01:45:44Z
dc.date.available	2024-06-21T01:45:44Z
dc.date.issued	2020-02-26
dc.description.abstract	Kondisi neraca perdagangan Indonesia saat ini sedang mengalami darurat defisit, dimana sebagai salah satu Negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, Indonesia berkesempatan melakukan kerjasama perdagangan yang bersifat internasional, regional maupun bilateral. Kaitannya dengan perdagangan bilateral, berdasarkan data rata – rata pangsa pasar ekspor maupun impor diketahui bahwa Negara China, Jepang dan Amerika Serikat adalah negara mitra dagang utama Indonesia. Kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan nilai tukar. Banyak penelitian sebelumnya yang telah menganalisis pengaruh dari perubahan nilai tukar pada neraca perdagangan bilateral Indonesia bergantung pada proses penyesuaian linear yang kurang dapat menemukan banyak dukungan dalam pengaruh yang menguntungkan dari perubahan nilai tukar. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris tentang Hipotesis Marshall – Lerner Condition, fenomena J-Curve dan menganalisis faktor – faktor lain yang mempengaruhi neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan mitra dagang utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan Nonlinear ARDL (NARDL) dengan data time series triwulanan (Tw I tahun 2006 – Tw IV tahun 2018). Setelah apresiasi riil dipisahkan dengan depresiasi riil melalui konsep jumlah parsial dan memperkenalkan penyesuaian nonlinear ke dalam prosedur estimasi dan pengujian, hasilnya adalah pengaruh dari perubahan nilai tukar pada jangka panjang adalah asimetris, selain itu PDB riil Indonesia memiliki pengaruh negatif yang signifikan (kecuali dalam perdagangan bilateral dengan China), dan PDB riil mitra dagang serta FDI memiliki pengaruh positif yang signifikan. Selanjutnya, fenomena J-Curve hanya terjadi pada saat perdagangan bilateral Indonesia dengan China dan Amerika Serikat.
dc.identifier.uri	https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/120720180008
dc.subject	Neraca Perdagangan Bilateral
dc.subject	Nilai Tukar Riil
dc.subject	Asimetris
dc.title	ANALISIS DAMPAK ASIMETRIS PERUBAHAN NILAI TUKAR TERHADAP NERACA PERDAGANGAN INDONESIA