WACANA INTOLERANSI KEBERAGAMAAN DALAM PEMBERITAAN PIKIRAN RAKYAT

Abstract

Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang paling tinggi praktik intoleransi antar umat beragamanya di Indonesia. Media menjadi salah satu kontributor dalam eskalasi intoleransi keberagamaan. Terutama perannya dalam mengkonstruksi dan mendistribusikan wacana intoleransi keberagamaan ke publik. Di antaranya ialah pemberitaan konflik Ahmadiyah di Pikiran Rakyat antara tahun 2010 sampai 2011. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui secara mendalam, bagaimana Pikiran Rakyat merepresentasikan pemberitaan Ahmadiyah, mengkomodifikasi pemberitaan Ahmadiyah, dan ideologi Pikiran Rakyat dalam pemberitaan Ahmadiyah? Penelitian ini menggunakan teori wacana, teori ekonomi politik media, teori pemosisian sosial, dan teori hirarki pengaruh terhadap isi media. Untuk menemukan jawaban dari ketiga tujuan penelitian, metode Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk dianggap tepat untuk menganalisis terhadap 15 berita konflik Ahmadiyah di Pikiran Rakyat tahun 2010 dan 2011. Ada tiga tahapan analisis dalam metode analisis wacana kritis Teun A. van Dijk, yaitu: analisis pada level teks (berita), analisis pada level kognisi sosial (wartawan), dan analisis pada level konteks (wacana di masyarakat). Hasil penelitian pertama, Pikiran Rakyat dalam merepresentasikan pemberitaan Ahmadiyah tahun 2010-2011 dengan menyebut Ahmadiyah berbagai label; menghadidrkan sumber berita yang tidak berimbang; dua kelompok yang kuat dan mendapat dukungan dari pemerintah, dan Ahmahdiyah sebagai kelompok yang lemah dan tidak mendapat dukungan; terakhir, tawaran solusi atas konflik Ahmadiyah. Kedua, Pikiran Rakyat dalam pemberitaan Ahmadiyah tahun 2010-2011 melakukan komodifikasi isi dan komodifikasi khalayak. Komodifikasi isi dan khalayak yang dilakukan redaksi Pikiran Rakyat dikarenakan kuatnya intervensi dari ekstra media yaitu kalangan mayoritas mulai yang lebih kuat dan dominan, pejabat, tokoh masyarakat Jawa Barat. Ketiga, ideologi Pikiran Rakyat dalam pemberitaan Ahmadiyah tahun 2010-2011 adalah ideologi pasar. Pikiran Rakyat memperlihatkan orientasi ideologinya pada pemberitaannya yang pro dan mengikuti tren pasar, berusaha mempertahankan bisnis informasi dalam pemberitaan konflik Ahmadiyah.

Description

Keywords

Wacana Intolernasi Pemberitaan Pemberitaan, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation