POLA PEMBINAAN NARAPIDANA LANSIA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A BANDUNG

Abstract

Tingkat kriminalitas yang terjadi pada Lansia mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana terdapat peningkatan jumlah Narapidana di Lembaga pemasyarakatan seluruh Indonesia sebesar 4% dari tahun 2018-2021, dengan jumlah 4.408 orang pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 4.755 orang ditahun 2021. Lembaga Pemasyarakatan sebagai instansi yang diberikan wewenang oleh Kementerian Hukum dan HAM dalam membina dan membimbing anak didik pemasyarakatan agar para narapidana Lansia dapat menjalani masa tahanan dan kembali berinteraksi ke masyarakat dengan baik. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung merupakan salah satu Lapas yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung dan merupakan satu-satunya Lapas di Kabupaten Bandung. LPN Kelas II A Bandung terdapat 54 Narapidana Lansia yang memiliki latar belakang kasus berbeda-beda. Dalam implementasinya Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung memberikan berbagai pembinaan yang diberikan kepada Narapidana Lansia agar mereka dapat menjalani masa tahanan dan kembali berinteraksi dimasyarakat dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pola Pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung terhadap Narapidana Lansia yang dinyatakan oleh Ann Goetting, yakni pemisahan narapidana lansia dengan narapidana dewasa, pembinaan ketahanan fisik dan mental, pembinaan keterampilan kerja, pembinaan spiritual, pembinaan yang bersifat humanistik, jenis hak asuh, serta keterlibatan keluarga. Pendekatan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan Teknik studi kasus. Sumber informasi penelitian didapatkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Informan dari penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari Pembina Lapas, Narapidana Lansia, perawat medis Lapas, serta anggota keluarga narapidana lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung telah memberikan pola pembinaan yang cukup sesuai dengan konsep teori Ann Goetting. Akan tetapi, LPN Kelas II A Bandung tidak melaksanakan keterlibatan keluarga dalam aktivitas pembinaannya. Sehingga perlu adanya optimalisasi pelaksanakan pembinaan terhadap Narapidana Lansia. Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan plant of treatment terkait dengan keterlibatan anggota keluarga dalam melaksanakan pembinaan di Lapas, harapannya dapat mengoptimalkan pembinaan Narapidana Lansia selama di Lapas.

Description

Keywords

Pembinaan, Narapidana Lansia, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Bandung.

Citation