KAJIAN PERFORMA PUYUH MALON, PUYUH JEPANG TERSELEKSI DAN PERSILANGANNYA DALAM MEMBENTUK BIBIT PUYUH PEDAGING UNGGUL

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui performa puyuh pedaging Malon dan puyuh Jepang Terseleksi, dan Persilangannya untuk mendapatkan jenis puyuh pedaging unggul, melalui analisis pengaruh heterosis dan pengaruh kombinasi persilangannya, serta penelaahan pengaruh imbangan energi protein ransum pada puyuh pedaging unggul terpilih. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama melakukan seleksi bibit, perbanyakan bibit, mengamati performa pertumbuhan dan produksi telur puyuh Jepang terseleksi dan puyuh Malon. Analisis yang digunakan pada tahap ini adalah analisis deskriptif. Tahap kedua dilakukan proses pembibitan puyuh murni dan persilangannya, dengan pengamatan terhadap telur tetas, hasil tetas dan performa pertumbuhan serta kualitas karkas yang dihasilkan. Pada tahap ini penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas 4 perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perkawinan puyuh Jepang terseleksi ♂ x Jepang terseleksi ♀ (JJ), Malon ♂ x Malon ♀ (MM), Malon♂ x Jepang terseleksi ♀ (MJ), dan Jepang terseleksi ♂ x Malon ♀(JM). Tahap ke tiga dilakukan percobaan imbangan energy protein untuk pertumbuhan dan perhitungan angka Income Over Feed Cost. Analisis Ragam digunakan GLM (General Linear Model) dengan post test Uji Duncan menggunakan program aplikasi SAS 9.0. Hasil penelitian menunjukkan persilangan dari keduanya (puyuh MJ dan JM) dapat meningkatkan performa reproduksi yaitu fertilitas dan daya tetas, serta menurunkan kematian embrio dengan nilai heterosis masing-masing pada fertilitas 1,729%, daya tetas 7,306%, dan kematian embrio -33,456%. Hasil persilangan puyuh Malon dan Jepang terseleksi (MJ) dapat meningkatkan performa pertumbuhan (pertambahan bobot badan 246,74 g) menyamai tetuanya (puyuh Malon), dengan konversi ransum yang rendah (2,8699). Demikian pula hasil persilangan puyuh MJ dapat meningkatkan kualitas karkas dengan bobot potong (251,50 gram) dan bobot karkas yang tinggi (174,80 gram), serta keempukan daging dan kadar kolesterol yang sama dengan kedua tetuanya.Pemberian tingkat protein sebesar 22% dan energi metabolis 3.000 kkal/kg memberikan respon pertumbuhan terbaik pada puyuh pedaging unggul (MJ) dengan pertambahan bobot badan yang tinggi (260,25 gram), dan konversi ransumnya paling rendah (2,656), serta memberikan Nilai Income Over Feed Cost tertinggi yaitu sebesar Rp 3.824,00.

Description

Keywords

Puyuh Malon, puyuh Jepang terseleksi, persilangan

Citation