EVALUASI KOMPONEN HASIL DAN MUTU BIJI KAKAO HASIL SAMBUNG SAMPING SERTA KETAHANANNYA TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO, PENYAKIT BUSUK BUAH (PHYTOPTHORA PALMIVORA) DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan nasional dan berperan penting bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan petani dan sumber devisa bagi Negara disamping mendorong berkembangnya agribisnis dan agroindustri kakao. Hal tersebut disebabkan sekitar 1000 ton/tahun biji kakao kering di Sulawesi Tenggara yang diperdagangkan antar negara dan sekitar 142.383 ton/tahun antar pulau di Indonesia, sehingga saat ini kakao merupakan salah satu komoditas andalan yang diharapkan dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menjaga stabilitas sosial, khususnya bagi masyarakat pedesaan. Perluasan areal penanaman kakao terus meningkat, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi konsumsi biji kakao yang cenderung meningkat dengan rata-rata peningkatan 3,9 % per tahun dan juga untuk memenuhi volume ekspor dalam bentuk biji kakao Indonesia yang dari tahun ke tahun meningkat dengan cepat. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara Kecamatan Lambandia Desa Lambandia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi komponen hasil dan kualitas biji klon kakao hasil sambung samping terhadap ketahanan hama penggerek buah kakao dan penyakit busuk buah dengan mulai Januari 2013 sampai Mei 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 klon yang digunakan sebagai perlakuan. Penentuan populasi untuk tanaman induk yang sudah disambung adalah kakao yang telah berproduksi. Populasi tanaman contoh 108 pohon pada jarak 3x3 m.dari tanaman tersebut diambil 10 buah contoh dari masing - masing klon dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dari masing – masing variabel yang diamati dan dianalisis berdasarkan Analisis rata-rata perbandingan dari Anova apabila F- hitung lebih besar dari F-tabel maka dilanjutkan dengan Uji Scott-Knott pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 12 klon yang dapat meningkatkan produksi dan mutu kakao adalah klon (MT) dan (M04) dengan berat biji kering dalam 100 gram adalah 76 biji dan (M04) 83 biji dengan berat perbiji kedua klon tersebut adalah 1,55 dan 1,64 gram perbiji. Sedangkan klon yang tahan terhadap serangan hama adalah klon K8(Sulawesi 2) dengan tingkat serangan 16,0% dengan biji lengket hanya 5% dan klon yang tahan terhadap serangan penyakit busuk buah adalah klon (M04) dan (PT Ladongi) dengan tingkat serangan hanya 6%. Sehingga klon ini berpotensi untuk dikembangkan baik untuk meningkatkan produksi, mutu maupun ketahanan terhadap hama dan penyakit melalui sambung samping di Sulawesi Tenggara.

Description

Keywords

Evaluasi komponen, hasil sambung samping, Hama Penyakit kakao

Citation

Collections