Studi Pra-Klinis Efek Pemberian Ekstrak Herbal Temu Hitam (Curcuma aeruginosa) dan Kulit Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Induksi Hemoglobin Fetus pada Talasemia-β

Abstract

Induksi HbF dengan hidroksiurea (HU) merupakan pengobatan alternatif yang dapat menggantikan transfusi darah rutin pada penderita talasemia-β. Namun, HU memiliki efek sitotoksisitas tinggi. Herbal penginduksi HbF dengan kandungan senyawa yang lebih rendah sitotoksisitasnya sangat diperlukan. Penelitian uji pra-klinis dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak herbal temu hitam (Curcuma aeruginosa), dan kulit manggis (Garcinia mangostana) sebagai penginduksi HbF. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi eksperimental di laboratorium dengan enam tahapan: persiapan sampel uji, kultur sel K562, perlakuan ekstrak herbal, pengukuran sitotoksisitas dan produksi Hb, analisis induksi HbF dengan ELISA, dan analisis data. Hasil menunjukkan kedua ekstrak tersebut memiliki tingkat sitotoksisitas yang tidak berbeda signifikan, tetapi memperlihatkan viabilitas sel yang lebih baik dibanding HU. Secara keseluruhan sitotoksisitas kedua ekstrak tersebut tergolong rendah. Akan tetapi, ekstrak temu hitam konsentrasi 1 μg/mL memiliki sitotoksisitas yang cukup tinggi dengan viabilitas sel 0,05). Berdasarkan penelitian ini ekstrak temu hitam (10 μg/mL) memiliki kemampuan induksi HbF tinggi dan sitotoksisitas rendah yang berpotensi untuk dikembangkan dan digunakan sebagai pengobatan alternatif talasemia-β.

Description

Keywords

Curcuma aeruginosa, ekstrak herbal, Garcinia mangostana

Citation

Collections