Pengukuran dan Perumusan Perbaikan Kinerja Rantai Pasok Dua Pihak Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Balanced Scorecard (BSC)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen teh hitam terbesar dunia dengan produksi sebesar 137,8 ribu ton pada tahun 2021. Salah satu perusahaan penghasil teh hitam yang terdapat di Indonesia adalah PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) yang berlokasi di Jawa Barat. Pembeli nasional terbesar yang dimiliki oleh PTPN VIII adalah PT UI, dimana transaksi yang dilakukan adalah transaksi komoditas teh hitam. PTPN VIII memiliki peran penting dalam rantai pasok ini karena PTPN VIII berperan sebagai pemasok. Oleh karena itu, PTPN VIII perlu melakukan evaluasi berupa pengukuran kinerja rantai pasok agar dapat diketahui aspek dari kegiatan rantai pasok yang sekiranya memiliki kinerja yang belum optimal sehingga dapat dilakukan analisis masalah dan perumusan usulan perbaikan. Pengukuran kinerja rantai pasok dalam penelitian ini menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dengan penentuan nilai bobot tiap metrik kinerja rantai pasok menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari pengukuran kinerja rantai pasok antara PTPN VIII dengan PT UI adalah 92,85 (dalam skala 0 – 100) atau termasuk dalam kriteria baik. Atribut rantai pasok yang memiliki nilai kinerja kurang optimal adalah atribut responsivitas dan adaptabilitas. Oleh karena itu, terdapat empat usulan perbaikan berupa perumusan strategi yang dinilai paling efektif untuk diimplementasikan, yaitu blending teh dan dijual ke buyer lain, menjual produk dengan harga yang lebih murah, mengefisiensikan alur informasi dengan digitalisasi dokumen, dan melakukan direct approach ke PT UI.

Description

Keywords

Industri, Pertanian, Indonesia

Citation