Teknologi Industri Pertanian (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item ANALISIS KUALITAS PELAYANAN SERTIFIKASI HALAL PADA LPPOM MUI(2023-10-14) KALBITHA ARIFANTI RUSLIM; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenBanyaknya sektor jasa yang tersebar di Indonesia, salah satunya sektor jasa sertifikasi halal. Proses sertifikasi halal dilakukan pemeriksaan bahan baku, proses produksi dan sistem jaminan halal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh auditor. LPPOM MUI sebagai pelopor sertifikasi di Indonesia. Salah satu upaya LPPOM MUI untuk tetap bersaing dengan LPH lainnya dan mempertahankan pelanggan dibutuhkan kualitas pelayanan yang baik. Kualitas pelayanan dilakukan oleh penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menentukan kualitas pelayanan sertifikasi yang telah diberikan oleh LPPOM MUI, dapat menggunakan metode Customer satisfaction Index untuk menentukan kepuasan konsumen, kemudian Importance Performance Analysis untuk menentukan kinerja dari setiap atribut dan menentukan atribut mana yang harus dilakukan perbaikan dan Net Promoter Score dapat mengetahui apakah pelanggan yang telah melakukan sertifikasi akan merekomendasikan kepada orang lain. Kuisioner digunakan dalam penelitian untuk pengumpulan data. Responden dalam penelitian ini yaitu konsumen yang sudah melakukan sertifikasi dengan LPPOM MUI. Dihasilkan Customer satisfaction Index dengan Skala Likert sebesar 90% menandakan bahwa konsumen sangat puas dengan layanan yang telah diberikan dan hasil Customer satisfaction Index dengan skala ordinal menghasilkan 69% menandakan bahwa konsumen puas dengan layanan yang telah diberikan. Importance Performance Analysis menghasilkan kinerja setiap atribut terletak pada kuadran 2 dan kuadran 3. Net Promoter Score pada penelitian ini mendapat nilai 79% yang menandakan bahwa konsumen akan merekomendasikan LPPOM MUI kepada kolega lain.Item Pemanfaatan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea canephora) sebagai Antioksidan Alami Pada Handbody Lotion(2023-11-24) PUTERI SALSABILA ROSMADENIS; Tri Yuliana; Selly Harnesa PutriSebagai limbah produksi pengolahan kopi, ekstrak kulit buah kopi robusta masih mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, fenolik, dan tanin yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan alami dalam pembuatan handbody lotion. Handbody lotion sendiri merupakan golongan emolien (pelembut) dengan kandungan air yang cukup tinggi sehingga dapat menjaga kelembaban pada kulit bagian tangan dan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi konsentrasi ekstrak kulit buah kopi robusta terhadap aktivitas antioksidan serta mutu handbody lotion. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan eksperimental laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak yang ditambahkan pada sampel yaitu F0=0% (b/b), F1=1% (b/b), F2=1,25% (b/b), F3=1,5% (b/b), F4=1,75% (b/b), F5=2% (b/b), dan F6=2,25% (b/b) serta dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Analisis pH, viskositas, daya sebar, dan aktivitas antioksidan handbody lotion dilakukan menggunakan uji One Way Anova dan uji lanjutan Duncan dengan tingkat kepercayaan 95%. Ekstrak kulit buah kopi robusta dalam penelitian ini memiliki nilai antioksidan sebesar 104,8 ppm (kategori sedang). Mutu handbody lotion yang diuji meliputi parameter utama (aktivitas antioksidan), parameter SNI 16-4339-1996 (homogenitas, pH, dan viskositas), dan parameter pendukung (uji hedonik, daya sebar, dan uji iritasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh formulasi handbody lotion menuhi parameter SNI dan parameter pendukung. Penambahan ekstrak kulit buah kopi robusta mempengaruhi pH, viskositas, daya sebar, dan hedonik handbody lotion. Aktivitas antioksidan handbody lotion tertinggi terdapat pada sampel F6 dengan nilai persen inhibisi sebesar 36,65%.Item Aplikasi Temperatur Proses Destilasi Fraksinasi Pada Produksi Minyak Atsiri Umbi Nampu (Homalomena occulta)(2023-07-14) MUTIARA HESA RAMADHINI; Devi Maulida Rahmah; Efri MardawatiIndonesia kaya akan rempah-rempah dan juga tanaman penghasil atsiri dengan beragam manfaatnya karena dikenal sebagai negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Salah satu jenis tanaman umbi penghasil minyak atsiri adalah umbi nampu. Rimpang umbi nampu memiliki kandungan minyak atsiri sebesar 0.79% yang berwarna kuning dan memiliki aroma khas. Senyawa utama pada umbi nampu yang ada pada rimpang nampu adalah linalool, terpinen-4-ol, cedrenol, saussurea lactone, δ-cadinol, α-ter-pineol, eremophilene, dan moslane. Minyak atsiri umbi nampu merupakan salah satu produk minyak atsiri yang dihasilkan di Indonesia dan memiliki potensi yang cukup baik dibandingkan tanaman penghasil atsiri lainnya. Salah satu senyawa dari minyak atsiri umbi nampu menjadi daya tarik bagi masyarakat sehingga perlu adanya pemisahan senyawa murni dengan destilasi fraksinasi. Destilasi fraksinasi adalah salah satu metode yang dilakukan untuk memisahkan suatu komponen yang terdapat di dalam suatu campuran yang membentuk beberapa fraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar minyak atsiri dan komponen-komponen yang terdapat di dalam minyak atsiri umbi nampu setelah proses destilasi fraksinasi pada beberapa temperatur. Variasi temperatur menggunakan variabel P1 163℃-187.3℃, P2 187.3℃-201℃, P3 201℃-214.4℃. Rendemen yang dihasilkan dari penyulingan uap dan air menghasilkan nilai sebesar 0.215% dengan putaran optik -41.65-(+136.75), massa jenis 0.845 g, kadar minyak 0.975%, indeks bias 1.46225 nD, serta kandungan linalool sebesar 85.51%. Kandungan linalool dari hasil proses destilasi fraksinasi adalah 69.27% pada temperatur 187.3℃-201℃. Hasil ini didapatkan apabila perlakuan destilasi fraksinasi dilakukan dengan proses yang tepat sehingga dapat menghasilkan senyawa linalool sesuai yang diinginkan.Item PERANCANGAN DAN EVALUASI PEMASARAN DIGITAL MELALUI TARGETED BOOST ADS UNTUK BUSINESS TO BUSINESS MENGGUNAKAN A/B TESTING PADA PLATFORM MEDIA SOSIAL (STUDI KASUS: MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DAN FACEBO(2023-10-03) RR. NADIA FITRI AMELIA; Totok Pujianto; Tidak ada Data DosenPemasaran digital menggunakan targeted boost ads melalui media sosial dapat membantu seseorang mengambil keputusan lebih cepat, mayoritas 79% para pemasar business to business (B2B) dipengaruhi oleh pemasaran digital. Penerapan targeted boost ads menjadi peluang bagi AGREE yang merupakan salah satu sub unit kerja di PT Telkom Indonesia Tbk berfokus pada digitalisasi pertanian untuk meningkatkan potential leads melalui media sosial untuk segmentasi B2B. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemasaran digital targeted boost ads mana yang paling efektif dalam memperoleh potential leads antara media sosial Instagram atau Facebook untuk B2B. Metode yang digunakan berupa metode A/B Testing yang terdiri dari treatment group dan control group dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial Facebook lebih efektif dalam memperoleh jumlah potential leads dengan biaya seminimal mungkin untuk segmentasi B2B dibandingkan melalui media sosial Instagram. Hal ini ditunjukkan berdasarkan perolehan jumlah conversion rate (CVR) sebanyak 1.863 klik dan jumlah cost per conversion (CPC) yang diperoleh paling rendah Rp 256.Item Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Semangka (Citrullus Lanatus) Sebagai Antioksidan Alami Dalam Sediaan Masker Wajah Berbentuk Gel.(2023-10-13) AMARA ALYANUR CHANTIKA; Desy Nurliasari Suparno; Selly Harnesa PutriBuah semangka di Indonesia sangat berlimpah dan banyak diminati oleh masyarakat, umumnya masyarakat hanya mengonsumsi daging buahnya saja, tetapi buah semangka memiliki lapisan berwarna putih yang kurang diminati dan tidak dikonsumsi. Kulit putih buah semangka merah memiliki senyawa sitrulin yang merupakan zat antioksidan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam bentuk masker wajah untuk terhindar dari paparan radikal bebas pada kulit. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit putih semangka, mengetahui aktivitas antioksidan dalam sediaan masker wajah berbentuk gel, dan mengetahui antioksidan terbaik pada konsentrasi tertentu di dalam sediaan masker wajah berbentuk gel. Metode rancangan acak langkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan (F0) 0 %, (F1) 0,5 %, (F2) 1 %, (F3) 1,5 %, (F4) 2 %, (F5) 2,5%, (F6) 3 %, dan (F7) 3,5 % sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit putih semangka memiliki nilai IC50 sebesar 76,12 μg/mL yang termasuk dalam kategori antioksidan kuat dan masker wajah berbentuk gel ekstrak kulit putih semangka pada formulasi F7 dengan penambahan ekstrak 3,5 % memiliki nilai IC50 sebesar 97,11 μg/mL yang termasuk dalam kategori antioksidan kuat. Pengamatan organoleptik masker formulasi F7 berwarna kuning pekat, aroma seperti buah semangka, bertekstur gel sedikit cair, memiliki viskositas sebesar 4600 m.Pass dengan pH 7,41.Item Penentuan Faktor Pendukung Intensi Pembelian Hijau pada Produk Agroindustri dengan Analytical Hierarchy Process (AHP)(2023-10-13) CINDY VALERIE; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKesadaran akan lingkungan menjadi tren yang meningkat belakangan ini di dunia dan Indonesia. Produk agroindustri ramah lingkungan yang mencuri perhatian adalah susu oat Oatside. Demi menangkap potensi pertumbuhan produk ramah lingkungan, keputusan pembelian yang diinisiasi oleh intensi pembelian menjadi penting. Intensi pembelian hijau, yaitu keinginan konsumen untuk membeli produk ramah lingkungan, menjadi fokus penelitian. Faktor yang mendukung intensi pembelian hijau perlu dicari tahu agar usaha terkait dapat mempelajari kesuksesan Oatside di Indonesia. Penelitian ini menggunakan mixed method yaitu kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembelian hijau, baik menurut pandangan para ahli lingkungan maupun pandangan konsumen. Penelitian ini berupaya memberikan wawasan yang dapat mendukung pertumbuhan produk agroindustri ramah lingkungan dan konsumsi yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah wawancara dengan lima orang ahli, pembobotan dan ranking menurut ahli dengan Analytical Hierarchy Process, dan validasi kepada konsumen melalui penyebaran kuesioner ranking. Lima belas faktor yang mendukung intensi pembelian hijau produk agroindustri adalah rasa, bentuk dan desain produk, ketahanan produk, bahan baku, kemasan yang dapat didaur ulang, jejak karbon, penanganan limbah, dampak sosial, rasa penasaran, promosi mulut ke mulut, kekhawatiran lingkungan, pengetahuan lingkungan, pengaruh sosial, persepsi harga dan kualitas produk, dan self image. Menurut ahli tiga faktor terpenting adalah pengetahuan lingkungan dengan bobot 0.141, penanganan limbah dengan bobot 0.124, dan jejak karbon dengan bobot 0.101. Sedangkan menurut konsumen tiga faktor terpenting adalah rasa, bentuk dan desain produk, dan rasa penasaran. Adapun faktor-faktor dengan peringkat kepentingan yang sama menurut ahli dan konsumen adalah faktor bahan baku, ketahanan produk, pengaruh sosial, dan self image. Perbedaan peringkat paling signifikan berada di faktor pengetahuan lingkungan dengan jarak sebelas peringkat (peringkat pertama menurut ahli dan peringkat kedua belas menurut konsumen).Item Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang sebagai Bahan Pembuatan Wadah Minuman yang Ramah Lingkungan(2023-09-18) NAILA ALEISHA; Desy Nurliasari Suparno; Efri MardawatiPenggunaan bahan baku plastik sangat berpengaruh terhadap pencemaran lingkungan. Terutama di insdutri banyak penggunaan plastik sebagai bahan baku kemasan Upaya pengurangan plastik dapat dilakukan dengan menggantikan kemasan berbahan baku plastik menjadi bahan alami. Kandungan selulosa pada serat pelapah pisang dapat terurai secara alami yang membuatnya berpotensi untuk dijadikan alternatif penggunaan bahan baku dari plastik. Pembuatan kemasan minuman dengan menggunakan serat pelepah pisang sebagai bahan baku utama dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode mekanik menggunakan alat press mold dan metode biologis melalui pembuatan biofoam dengan pertumbuhan kapang Rhizopus oligosporus. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan hasil karakteristik wadah minuman menggunakan metode mekanis dan biologis. Penelitian ini melibatkan perlakuan analisis kadar air, lignoselulosa, penyerapan air, dan biodegradabilitas untuk mengetahui kualitas hasil akhir wadah minuman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil karakteristik penyerapan air kedua metode melebihi nilai standar SNI. Wadah minuman dengan metode mekanik dapat terdegradasi sebanyak 54% dan dengan metode biologis sebanyak 45% menggunakan proses soil burial selama 14 hari.Item Aktivitas Antibakteri Masker Gel Peel-off Dari Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus(2023-12-14) FANGFANG JASMILA RIANDINI RATUAYU; Selly Harnesa Putri; Desy Nurliasari SuparnoKulit berminyak memiliki banyak kelenjar sebaceous dan keringat, serta banyaknya sebum menyumbat pori-pori kulit yang berpotensi munculnya jerawat. Infeksi bakteri pada jerawat dapat diobati dengan produk yang memiliki aktivitas antibakteri. Kulit jeruk nipis mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri alami dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap salah satu bakteri penyebab jerawat yaitu S.aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu fisik masker gel peel-off ekstrak kulit jeruk nipis dan aktivitas antibakteri sediaan terhadap bakteri S.aureus. Ekstrak kulit jeruk nipis diformulasikan menjadi masker gel peel-off dengan kandungan ekstrak masing-masing 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL). Pengujian data dilakukan menggunakan uji One Way ANOVA dan uji lanjut Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil rendemen ekstrak jeruk nipis didapatkan melalui proses maserasi menggunakan etanol 70% rasio 1:10 (b/v) selama 3x24 jam. Ekstrak kulit jeruk nipis positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Masker gel peel-off ekstrak kulit jeruk nipis memiliki variasi warna kuning hingga coklat, beraroma bubblegum yang ditambahkan dan memiliki tekstur semisolid, serta homogen. Nilai pH sediaan 4.53, waktu kering 21.03 menit, viskositas 7000 cPs, daya sebar 6.03 cm, daya lekat 7.56 detik, dan tidak terjadi reaksi iritasi pada kulit. Aktivitas antibakteri ekstrak kulit jeruk nipis konsentrasi 100% memiliki diameter zona hambat 14.04 ± 0.64 mm termasuk kategori kuat. Aktivitas antibakteri masker gel peel-off dengan 25% ekstrak kulit jeruk nipis memiliki diameter zona hambat tertinggi 6.43 ±0.31 mm termasuk kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masker gel peel-off ekstrak kulit jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dan masker gel peel-off ekstrak kulit jeruk nipis memenuhi standar masker gel peel-off kecuali pada nilai pH sediaan dengan konsentrasi ekstrak 20% dan 25% karena tidak dalam kisaran pH kulit normal yaitu 4,5-6,5.Item Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kulit Manggis dan Ekstrak Black Garlic pada Sediaan Tablet Hisap terhadap Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif(2023-09-19) AFIA RANI ATHALIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenRadikal bebas merupakan atom tidak stabil yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dengan mendonorkan elektron, sebagian besar antioksidan berasal dari alam. Beberapa bahan yang telah dilaporkan sebagai sumber senyawa antioksidan adalah kulit manggis dan black garlic. Namun, belum ada penelitian yang melaporkan kombinasi kedua bahan tersebut sebagai sumber antioksidan dalam formulasi tablet hisap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak kulit manggis dan ekstrak black garlic dalam formulasi tablet hisap terhadap aktivitas antioksidan dan komponen bioaktif. Tablet hisap ekstrak kulit manggis dan ekstrak black garlic dibuat dengan metode granulasi basah dengan enam formulasi yang terdiri dari F0 (0:0), F1 (1:0), F2 (1:0,5), F3 (1:1), F4 (0,5:1), F5 (0:1). Formula F3 dengan perbandingan 1:1 memberikan aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 51,746 ppm, kadar total fenolik tertinggi sebesar 16,552 mg GAE/g, dan kadar total flavonoid tertinggi sebesar 17,129 mg QE/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak kulit manggis dan ekstrak black garlic dalam sediaan tablet hisap memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas antioksidan, kadar total fenolik, dan kadar total flavonoid. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai formulasi dan analisis ekonomi tablet hisap apabila akan diaplikasikan menjadi sebuah produk komersil.Item Optimasi Kondisi Proses Acid Degumming Menggunakan Asam Sitrat Pada Pembuatan Minyak Sawit Merah(2023-07-12) ELVIRA KUSUMA DEWI; Siti Nurhasanah; Efri MardawatiProduksi Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia mencapai 46,89 juta ton dan hanya 18,5 juta ton CPO yang dikonsumsi lokal. Produk turunan dari CPO salah satunya adalah minyak sawit merah. Minyak sawit merah merupakan minyak yang pada proses pembuatannya tidak melalui proses bleaching untuk mempertahankan kandungan karoten yang terkandung dalam minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi asam, lama waktu pengadukan dan temperatur optimum pada proses acid degumming yang dapat memberikan hasil paling baik dalam memproduksi minyak sawit merah. Metode optimasi yang digunakan adalah Response Surface Methode (RSM) Box–Behnken Design (BBD) dengan tiga faktor yaitu konsentrasi asam (0,5%, 1% dan 1,5%), temperatur proses (70°C, 80°C, 90°C) serta lama waktu proses (15 menit, 30 menit, 45 menit). Kondisi optimal acid degumming pada proses produksi minyak sawit merah berada pada konsentrasi asam sebesar 1,5%, waktu pengadukan 45 menit dan temperatur 81,385°C. Nilai validasi yang didapatkan sebesar 74,49% untuk asam lemak bebas, 98,50% untuk respon kadar air, 98,93% untuk respon kadar karoten dan 99,53% untuk respon bilangan peroksida.Item Kajian Literatur: Produksi Xilitol dan Parameter Model Kinetikanya dari Berbagai Limbah Biomassa(2023-10-12) VIRLY LUSIARIENI PUTRI; Hana Nur Fitriana; Efri MardawatiPotensi lima jenis limbah pertanian yang melimpah di Indonesia, yaitu jerami padi, ampas tebu, tongkol jagung, bonggol nanas, dan tandan kosong kelapa sawit (TKSK)—telah diteliti sebagai bahan baku pembuatan xilitol. Kandungan hemiselulosa yang tinggi dari kelima limbah biomassa ini sangat penting untuk ketersediaan xilosa, substrat untuk sintesis biologis xilitol. Selain itu, karakteristik fisik dan kimia setiap biomassa juga berbeda, menyebabkan metode pengolahan dan kondisi yang berbeda diperlukan untuk pretreatment, hidrolisis, dan fermentasi biomassa. Kajian literatur ini memberikan tinjauan komprehensif untuk menentukan metode pretreatment dan pengaruhnya terhadap proses reduksi lignin dari setiap biomassa limbah pertanian, menentukan metode hidrolisis dan pengaruhnya terhadap konversi xilan menjadi xilosa, serta menentukan kondisi proses fermentasi dan jenis mikroorganisme yang digunakan dalam biosintesis xylitol. Parameter kinetika fermentasi diantaranya laju pertumbuhan sel, laju pembentukan produk, serta laju penggunaan substrat telah teridentifikasi dari hasil kajian literatur ini.Item Pengukuran dan Perumusan Perbaikan Kinerja Rantai Pasok Dua Pihak Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Balanced Scorecard (BSC)(2023-07-14) JUSTINE NURINA RAZANAH; Totok Pujianto; Faizal SyahmurmanIndonesia merupakan salah satu produsen teh hitam terbesar dunia dengan produksi sebesar 137,8 ribu ton pada tahun 2021. Salah satu perusahaan penghasil teh hitam yang terdapat di Indonesia adalah PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) yang berlokasi di Jawa Barat. Pembeli nasional terbesar yang dimiliki oleh PTPN VIII adalah PT UI, dimana transaksi yang dilakukan adalah transaksi komoditas teh hitam. PTPN VIII memiliki peran penting dalam rantai pasok ini karena PTPN VIII berperan sebagai pemasok. Oleh karena itu, PTPN VIII perlu melakukan evaluasi berupa pengukuran kinerja rantai pasok agar dapat diketahui aspek dari kegiatan rantai pasok yang sekiranya memiliki kinerja yang belum optimal sehingga dapat dilakukan analisis masalah dan perumusan usulan perbaikan. Pengukuran kinerja rantai pasok dalam penelitian ini menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dengan penentuan nilai bobot tiap metrik kinerja rantai pasok menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil dari pengukuran kinerja rantai pasok antara PTPN VIII dengan PT UI adalah 92,85 (dalam skala 0 – 100) atau termasuk dalam kriteria baik. Atribut rantai pasok yang memiliki nilai kinerja kurang optimal adalah atribut responsivitas dan adaptabilitas. Oleh karena itu, terdapat empat usulan perbaikan berupa perumusan strategi yang dinilai paling efektif untuk diimplementasikan, yaitu blending teh dan dijual ke buyer lain, menjual produk dengan harga yang lebih murah, mengefisiensikan alur informasi dengan digitalisasi dokumen, dan melakukan direct approach ke PT UI.Item Optimasi Nilai SPF Losion Tabir Surya Kombinasi Ekstrak Temulawak dan Ekstrak Bunga Rosela Menggunakan Desain Faktorial Lengkap(2023-09-18) FAZA RIZKI SAFIRA; Selly Harnesa Putri; Anis Yohana ChaerunisaaIntensitas sinar ultraviolet (UV) yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada kulit manusia seperti eritema, hiperpigmentasi, penuaan dini, hingga kanker kulit jika terpapar dalam waktu lama. Diperlukan tabir surya berbahan alami seperti ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan ekstrak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak temulawak dan bunga rosela sebagai tabir surya, mengoptimasi ekstrak temulawak dan bunga rosela dalam formula losion tabir surya yang memiliki nilai SPF dan sifat fisikokimia paling optimal dengan metode desain faktorial lengkap serta mengetahui efektivitas nilai SPF pada variasi intensitas sinar UV tabir surya optimal. Temulawak dan bunga rosela dimaserasi menggunakan etanol 96%. Penentuan formula losion tabir surya menggunakan desain faktorial 2 faktor 3 level (32). Faktor merupakan variasi konsentrasi ekstrak temulawak (0,5; 1; dan 1,5%), dan ekstrak bunga rosela (0,25; 0,5; dan 0,75%). Nilai SPF ditentukan menggunakan metode spektrofotometri. Hasil pengujian losion memiliki rentang SPF 5,70-8,90 (proteksi ekstra-maksimal); pH 4,13-5,06; dan viskositas 3640-5367 cps. Prediksi formula optimal adalah losion dengan 1,5% ekstrak temulawak dan 0,5% ekstrak bunga rosela dengan SPF, viskositas, dan pH berturut-turut 8,02 ± 0,14 (proteksi maksimal); 3977 ± 60 cps; 4,58 ± 0,03. Hasil pengujian intensitas sinar UV menunjukkan penurunan SPF sebesar 6,07% setelah 5 jam penyinaran. Formula optimal berdasarkan metode desain faktorial adalah losion dengan komposisi ekstrak temulawak 1,5% yang dikombinasikan 0,5% ekstrak bunga rosela. Formula optimal memiliki tingkat penurunan SPF yang minim setelah disinari sinar UV selama 5 jam sehingga memberikan proteksi terhadap sinar UV yang lebih lama.Item Strategi Pemasaran Menggunakan Media Sosial Instagram Pada Kedai Ruang Kopi Menggunakan Metode A-T-R (Awareness-Trial-Reinforcement)(2023-10-04) MUHAMMAD ALIF ATHALLA MARDANI; Totok Pujianto; Faizal SyahmurmanStrategi pemasaran pada era teknologi sangat penting untuk perkembangan suatu usaha. Salah satu pemanfaatan perkembangan teknologi adalah media sosial, media sosial yang sangat marak digunakan pada masa kini adalah Instagram. Pada penelitian ini pemanfaatan media sosial Instagram dilakukan pada Kedai Ruang Kopi yang merupakan sebuah usaha yang berada di bidang kopi dan makanan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan media sosial Instagram pada Kedai Ruang Kopi (@kedaikopiruang) untuk meningkatkan insights akun yang telah dimiliki Kedai Ruang Kopi menggunakan Metode A-T-R (awareness-trial-reinforcement). Hasil yang didapatkan dari penerapan metode adalah peningkatan pada akun Instagram Kedai Ruang Kopi dengan peningkatan jumlah followers sebesar 16,8%, accounts reached sebesar 20%, dan peningkatan accounts engaged sebesar 60,8%. Penelitian ini melakukan wawancara dengan menggunakan sampel sebanyak 56. Dengan melakukan wawancara, dapat diketahui 10 atau 17,9% dari jumlah sampel datang karena melihat konten yang diunggah pada Instagram Kedai Ruang Kopi. Jumlah penjualan yang didapatkan Kedai Ruang Kopi tidak meningkat melainkan stabil dan tidak mendapati peningkatan maupun penurunan yang signifikan dari jumalah rata-rata penjualan.Item Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi Terhadap Nilai Sun Protection Factor (SPF) Ekstrak -Karoten Ubi Jalar Jingga Sebagai Sediaan Tabir Surya.(2023-11-15) NABILA SANIYYA ANGGRAENI; Selly Harnesa Putri; Efri MardawatiUbi jalar jingga memiliki peluang sebagai bahan baku industri sumber provitamin-A yang mengandung ß-karoten tinggi sebesar 0,8001 mg BE/100 g yang dapat berperan sebagai zat fotoprotektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan waktu ekstraksi terhadap kandungan total senyawa ß-karoten dan nilai SPF dalam ekstrak ubi jalar jingga. Teknik maserasi dilakukan dengan memvariasikan waktu ekstraksi (24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, dan 108 jam). Kandungan total senyawa ß-karoten dalam ekstrak ubi jalar jingga tertinggi didapatkan pada waktu ekstraksi 36 jam sebesar 19,70±0,13 mg BE/g yang kemudian dianalisis nilai SPF secara in vitro menghasilkan nilai SPF sebesar 10,12±0,01 dengan kategori maksimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak ubi jalar jingga pada berbagai variasi waktu ekstraksi memiliki aktivitas fotoprotektif kategori sedang–maksimal yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan aktif tabir surya.Item Formulasi Ekstrak Fraksi Etanol Kulit Biji Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Antioksidan Alami pada Sabun Padat(2023-07-13) RESHA NURVABILLA; Asri Widyasanti; Selly Harnesa PutriKulit biji kakao merupakan limbah dari pengolahan biji kakao yang mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, polifenol, saponin, dan tanin, dimana senyawasenyawa tersebut merupakan senyawa antioksidan yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan alami dalam sabun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi dengan penambahan ekstrak kulit biji kakao yang menghasilkan sabun padat dengan aktivitas antioksidan tertinggi dan memenuhi SNI 3532:2021. Metode rancangan acak lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan perlakuan konsentrasi yaitu F0=0% (b/v), F1=1% (b/v), F2=2% (b/v), F3=3% (b/v), F4=4% (b/v), F5=5% (b/v), dan F6=6% (b/v), terhadap kadar air, derajat keasaman (pH), organoleptik, iritasi, dan aktivitas antioksidan sabun padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit biji kakao memiliki nilai IC50 68,12 ppm. Nilai kadar air sabun padat berada pada rentang 14,21-23,11%, pH 8,88-9,05, aktivitas antioksidan sebesar 43,33-61,46%, dan tidak menimbulkan iritasi. Dengan demikian, formulasi sabun padat dengan aktivitas antioksidan tertinggi dan sesuai SNI adalah sabun padat dengan penambahan ekstrak 5% (F5).Item PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL BERBASIS KONTEN (CONTENT MARKETING) MELALUI PLATFORM INSTAGRAM PADA UMKM LATOYA(2023-03-03) CLAUDIA SILVA; Faizal Syahmurman; Totok PujiantoPengguna internet di Indonesia yang jumlahnya mencapai 73.7% atau sekitar 274,9 juta dari total populasi dengan 61.8% merupakan pengguna media sosial aktif menjadi peluang bagi UMKM Latoya yang bergerak di bidang fashion untuk melakukan pemasaran digital berbasis konten (content marketing) dalam memperkenalkan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penilaian dan saran perbaikan dari followers dan ahli digital marketing terhadap content marketing yang telah dibuat untuk menciptakan peningkatan/penyempurnaannya. Metode yang digunakan adalah wawancara dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen relevansi menghasilkan penilaian 91%, informatif 73%, keandalan 82%, value 78%, keunikan 84%, dan ikatan emosi 77% dengan saran perbaikan berupa mix & match, fashion hacks, styling tips, product knowledge, quiz, QnA dan polling yang dibuat dan diperbanyak dalam bentuk video maupun instagram story serta penyampaian cinematic yang bertema gelap. Saran tersebut diimplementasikan pada peningkatan/penyempurnaan content marketing dan menghasilkan penilaian akhir 100% untuk masing-masing elemen yang berkaitan dengan konten.Item Analisis Sentimen Ulasan Produk Kosmetik Menggunakan Metode Naive Bayes dan Support Vector Machine Classifier Studi Kasus Produk Blush Pada Sephora(2024-01-12) IRSALINA KIRANA PUTRI; Efri Mardawati; Irfan ArdiansahSephora adalah salah satu beauty e-commerce terbesar secara global. Sephora menawarkan berbagai macam produk makeup salah satunya blush. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sentimen terhadap ulasan produk Benetint Liquid Lip Blush & Cheek Tint, Rare Beauty Stay Vulnerable Melting Cream Blush, dan Rare Beauty Soft Pinch Liquid Blush. Ulasan produk dapat memberikan informasi mengenai performa dan kualitas produk yang penting untuk mendukung keputusan pembelian. Ulasan diambil dari situs web sephora.com dengan menggunakan teknik web scraping. Metode analisis sentimen digunakan untuk mengidentifikasi sentimen positif, negatif, atau netral yang terkandung dalam ulasan-ulasan tersebut. Metode Support Vector Machine (SVM) dan Naive Bayes digunakan sebagai model klasifikasi. Akurasi yang didapatkan menunjukkan model Support Vector Machine mempunyai performa yang lebih baik dengan akurasi untuk ulasan produk Benetint Liquid Lip Blush & Cheek Tint 90.6%; Rare Beauty Stay Vulnerable Melting Cream Blush 93.2%; dan Rare Beauty Soft Pinch Liquid Blush 93.4%. menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan dengan Naive Bayes.Item KAJIAN LITERATUR : PEMANFAATAN PATI DARI UMBI DAN KULIT SINGKONG PADA PEMBUATAN KEMASAN PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN(2023-07-12) SOFA'ATUL ALIMAH; Selly Harnesa Putri; Tidak ada Data DosenKemasan plastik menjadi salah satu kemasan yang dibutuhkan masyarakat untuk berbagai keperluan. Namun, penggunaan kemasan tersebut menimbulkan permasalahan lingkungan yaitu sulit terurai dan bahan pembuatannya berasal dari sumber yang tidak dapat diperbaharui. Singkong menjadi salah satu alternatif bahan baku pembuatan kemasan plastik karena mengandung pati yang tinggi, yaitu 63-85%. Selain pada umbinya, pati dari limbah kulitnya pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan kemasan plastik karena masih mengandung 34,46% - 35% pati. Maka dari itu, diperlukan informasi mengenai karakteristik kemasan plastik berbahan baku pati tersebut guna mengetahui kelayakannya untuk dijadikan sebagai kemasan. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa kemasan plastik berbasis pati umbi singkong dengan formulasi 10 % pati umbi singkong, 0,6% kitosan, dan 5% sorbitol sudah memenuhi standar Japanese Industrial Standard (JIS) sehingga layak untuk dijadikan kemasan karena menghasilkan nilai kuat tarik sebesar 9,49 Mpa dan elongasi 76,32%, sedangkan kemasan plastik berbasis pati kulit singkong masih belum sesuai standar JIS namun potensial untuk dikembangkan pada formulasi 40% pati kulit singkong, 0,6% nanosilika, dan 6% gliserol karena menghasilkan nilai kuat tarik sebesar 45,64 Mpa dan elongasi 13,8% yang mendekati standar minimum JIS. Selain itu, metode pembuatan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan kemasan plastik ini adalah metode casting.Item Analisis Pengukuran Beban Kerja Fisik dan Mental Operator Produksi PT. Industri Susu Alam Murni Kota Bandung dengan Metode Cardiovascular Load dan NASATLX(2023-09-12) FARIH ALFIYA; Devi Maulida Rahmah; Roni KastamanPT. Industri Susu Alam Murni merupakan industri penghasil susu kemasan yang juga menjadi perusahaan maklon dengan membuat produk dari perusahaan lain. Karena permintaan yang tinggi dari perusahaan lain, maka proses produksi berlangsung selama 24 jam setiap harinya. Melihat dari PT. ISAM yang menerima kerjasama dengan perusahaan lain sehingga memproduksi produk yang cukup banyak dan permintaan yang semakin tinggi setiap tahunnya, ada kemungkinan karyawan produksi merasakan beban kerjanya berlebihan. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengukur dan menganalisis beban kerja fisik dan mental operator produksi PT. Industri Susu Alam Murni. Analisis pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode Cardiovascular Load dengan mengukur peningkatan denyut nadi saat kerja dan istirahat, sedangkan beban kerja mental diukur menggunakan kuesioner NASA-TLX dengan mengukur 6 indikator yaitu Kebutuhan Mental (KM), Kebutuhan Fisik (KF), Kebutuhan Waktu (KW), Performansi (P), Tingkat Usaha (TU), dan Tingkat Frustasi (TF). Hasil analisis menunjukkan bahwa 2 dari 22 operator mengalami beban kerja fisik sedang hingga “diperlukan perbaikan” tetapi tidak mendesak, operator tersebut berasal dari bagian mixing. Hasil pengukuran beban kerja mental menampilkan bahwa seluruh operator produksi menerima beban mental yang tinggi, dengan skor NASA-TLX terbesar 97,3.