Pelanggaran Prinsip Kerja Sama oleh Agen Industri Hiburan Pada Serial Perancis Dix Pour Cent

Abstract

Seorang agen memiliki peran yang penting dalam industri hiburan. Agen bertanggungjawab atas setiap kegiatan aktor dan aktrisnya. Banyak komunikasi dan interaksi yang perlu dilakukan oleh agen untuk mencapai kesepakatan antara pihak agensi, aktor/aktris, dan pihak-pihak lainnya di industri hiburan. Percakapan yang dilakukan tidak selalu mematuhi prinsip kerja sama karena adanya faktor-faktor yang membuat agen melanggar prinsip tersebut. Penelitian yang berjudul “Pelanggaran Prinsip Kerja Sama oleh Agen Industri Hiburan Pada Serial Perancis Dix pour cent” ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pelanggaran prinsip kerja sama apa saja yang dilakukan oleh agen industri hiburan dalam serial berjudul Dix pour cent dan faktor yang menyebabkan pelanggaran tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pada tahap analisis data, digunakan teori pragmatik dari Levinson (1983), teori prinsip kerja sama dari Grice (1989), teori implikatur dari Levinson (1983), dan teori SPEAKING dari Hymes (1972) dalam Wardaugh (2015). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ditemukan 4 jenis pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh agen industri hiburan, yaitu pelanggaran maksim kuantitas, pelanggaran maksim kualitas, pelanggaran maksim relevansi, dan pelanggaran maksim cara. Kemudian faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pelanggaran adalah latar, partisipan, tujuan, bentuk dan isi ujaran, nada, dan norma.

Description

Keywords

prinsip kerja sama, faktor pelanggaran, film Perancis

Citation