Tren Sekuler Ukuran Tubuh Pada Perempuan Baduy Usia 6-28 Tahun (Survey Tahun 2013 Dan 2023)
No Thumbnail Available
Date
2023-08-26
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Tren sekuler atau secular trends pada pertumbuhan fisik sangat penting dikarenakan dapat memberikan informasi mengenai evolusi fisik tubuh manusia yang secara tidak langsung bersinggungan dengan perubahan lingkungan. Pada penelitian sebelumnya (tahun 2011 hingga 2013) menunjukan bahwa perempuan Baduy mempunyai perawakan kecil dan ringan dengan waktu pertumbuhan yang panjang. Selain itu, perempuan Baduy mengalami keterlambatan kematangan seksual sebagai kompensasi dari adanya pengalokasian energi yang menunjukkan bentuk dari strategi kehidupan (life history). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan pariwisata, kondisi lingkungan sosial Baduy, terutama Baduy Luar saat ini sudah mulai sedikit terbuka sejalan meningkatnya interaksi mereka dengan orang di luar Baduy. Oleh karena itu, perlu dilakukan survey pengukuran tubuh kembali pada perempuan Baduy untuk mengetahui pertumbuhan dan indikasi terjadinya seculer trends. Pengambilan data dilakukan dengan metode cross-sectional, dengan melakukan pengukuran antropometri berupa Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis data menggunakan Generalized Additive Models for Location, Scale and Shape (GAMLSS) dengan menggunakan program R 4.2.1 untuk Windows. Hasil pengukuran menunjukan adanya kenaikan pada puncak laju pertumbuhan (APV) di TB sebesar 1 cm, BB sebesar 0,5 kg/tahun, dan IMT sebesar 0,03 kg.m-2/tahun dari satu dekade yang lalu. Selain itu, puncak laju pertumbuhan tersebut mengalami percepatan (menjadi lebih muda) 1 hingga 2 tahun dari kondisi satu dekade yang lalu, tetapi laju pertumbuhan berhenti di usia yang sama yaitu 21,5 tahun. Kondisi tersebut menghasilkan kenaikan ukuran TB perempuan Baduy ketika dewasa menjadi lebih tinggi (150,3 cm) dan lebih berat (46,8 kg) dari penelitian sebelumnya. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan kualitas hidup pada perempuan Baduy. Akan tetapi, ukuran tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kurva pertumbuhan standar Indonesia. Meskipun demikian, 96,5% perempuan Baduy berstatus gizi baik atau normal. Kondisi ini mungkin mencerminkan adanya pengalokasian energi untuk pertumbuhan sebagai adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan. Selain itu, ukuran tubuh yang kecil “small but healthy” merupakan strategi hidup yang menguntungkan dalam mengatasi sumber daya yang terbatas untuk pertumbuhan dan bertahan hidup.
Description
Keywords
Secular trends, Tinggi Badan, Berat Badan