GAMBARAN KESEDIAAN DOKTER UMUM DI KOTA BANDUNG MENJADI PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER PADA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN
No Thumbnail Available
Date
2012-07-23
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan
terwujudnya Jaminan Kesehatan Semesta pada akhir 2014. Banyak pembenahan yang
harus dilakukan untuk mencapainya, salah satunya sistem pembiayaan kesehatan.
Sistem pembiayaan yang akan digunakan untuk mewujudkan program ini ialah
asuransi kesehatan. Dalam sistem ini, peran dokter umum sangat penting sebagai
penyedia pelayanan kesehatan primer. Penelitian ini bertujuan mengetahui
gambaran kesediaan dokter umum di Kota Bandung menjadi penyedia pelayanan
kesehatan primer pada program asuransi kesehatan yang akan dicanangkan
pemerintah sebagai sistem pembiayaan untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Semesta
pada tahun 2014.
Penelitian
ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat FK UNPAD. Data yang dipakai merupakan data
penelitian kajian pembiayaan kesehatan Kota Bandung. Desain penelitian ini
adalah studi deskriptif. dengan metode pengambilan satu waktu tanpa ada
intervensi dan tindak lanjut yang dilakukan setelahnya.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kesediaan dokter umum untuk menjadi
penyelenggara pelayanan kesehatan primer pada program asuransi kesehatan adalah
adalah sebesar 68,55% sedangkan kesediaan untuk menjadi penyelenggara pelayanan
kesehatan primer pada program asuransi kesehatan yang akan dikembangkan oleh
Pemerintah Kota Bandung adalah sebesar 68,25%. Mayoritas dokter umum yang
berpraktik di Kota Bandung bersedia bekerja sama dengan pihak ketiga atau
lembaga asuransi kesehatan. Dari penelitian ini juga didapatkan lebih dari
setengah responden, sebesar 54,08%, tidak bersedia untuk dibayar lebih rendah
dari tarif di tempat praktiknya saat ini.
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah sebagian besar dokter umum di
Kota Bandung bersedia menjadi penyelenggara pelayanan
kesehatan primer pada asuransi kesehatan dengan bayaran yang tidak lebih rendah dari tarif di tempat praktiknya
saat ini.Ministry of Health Republic of Indonesia
declared the Universal Health Coverage will established in late 2014. Many
improvements have to do to achieve it, include health
financing system reform. Financing system that will be used to realize this
program is health insurance. In this system, the role of general practitioners
are very important as providers of primary health care. This study aims to know
the willingness of general practitioners in Bandung to be primary health care providers in the health insurance
program that will be launched by the government as a financing system to
realize the Universal Health Coverage in 2014.
This study uses secondary collected by the Department of Community Health Sciences, Faculty of Medicine, University of Padjadjaran. The
data used is from the study of Bandung health financing research. The study design was a
descriptive study. by the method of taking in one time without any intervention and follow-up to do
afterwards.
These results indicate that the
willingness of physicians to become primary care providers in the health
insurance program amounted to 68.55% while the willingness to be a primary
health care providers in the health insurance program developed by Bandung City Government
is at 68.25 %. The majority of general practitioners practicing in the Bandung are willing to work in health
insurance. From this study also found that more than half
of respondents, at 54.08%, not willing to be paid less than the rate in the current practice.
The conclusion of this study is mainly general practitioners in the city of Bandung are
willing to be the primary health care providers in the health insurance for fee
that is not lower than rates in the current practice.
Description
Keywords
Kesediaan, Dokter Umum, Asuransi Kesehatan