Perbandingan kemampuan release ion kalsium dan hidroksil antara campuran nanopartikel semen portland putih indonesia-ZrO2-UDMA dengan semen resin-modified calcium silicate

Abstract

ABSTRAK Bioaktivitas bahan pulp capping berkaitan dengan kemampuan melepaskan ion kalsium dan ion hidroksil. Pelepasan ion kalsium dibutuhkan untuk differensiasi dan mineralisasi sel-sel pulpa. Ion hidroksil dapat meningkatkan pH dan menciptakan lingkungan basa yang memicu terbentuknya dentin reparatif. Resin-modified calcium silicate telah digunakan sebagai bahan pulp capping. Pemanfaatan nanoteknologi pada bahan mengandung kalsium silikat menjadi nanopartikel memungkinkan peningkatan sifat bioaktivitas dan mineralisasi. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis nanopartikel SPPI menggunakan metode wet milling. Hasil yang didapat selanjutnya ditambahkan ZrO2 dengan metode sintesis larutan sederhana. Campuran SPPI- ZrO2 selanjutnya ditambahkan UDMA. Evaluasi keberhasilan sintesis menggunakan karakterisasi PSA dan XRF. Pengujian release ion kalsium dilakukan dengan menggunakan AAS sedangkan release ion hidroksil berdasarkan pengukuran pH menggunakan pH meter. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbandingan kemampuan release ion kalsium dan ion hidroksil antara campuran nanopartikel SPPI – ZrO2 – UDMA dan resin-modified calcium silicate. Berdasarkan karakterisasi PSA dan XRF hasil penelitian menunjukkan rata-rata ukuran nanopartikel SPPI adalah 88,4 nm dan terdapat unsur-unsur Ca, Si, Mg, Zr, Al di dalam campuran SPPI - ZrO2 - UDMA. Hasil uji release memperlihatkan campuran nanopartikel SPPI – ZrO2 – UDMA dapat melepaskan ion kalsium 3 jam setelah polimerisasi (85,426 mg/kg) yang kemudian meningkat hingga puncaknya pada 336 jam (7435,7708 mg/kg). Setelah mencapai puncaknya di hari ke-14, nilai release ion kalsium kemudian mulai menurun hingga menunjukkan nilai 1314,5302 mg/kg pada 672 jam. Campuran nanopartikel SPPI – ZrO2 – UDMA memiliki pH awal 10,43 sesaat setelah polimerisasi yang kemudian meningkat hingga puncaknya pada 168 jam (pH 11,28). Nilai pH kemudian menurun hingga mencapai 11,14 pada 672 jam. Release ion kalsium campuran nanopartikel SPPI – ZrO2 – UDMA pada awal polimerisasi lebih rendah dari resin-modified calcium silicate (TheraCal LC), tetapi pada 336 jam release ion kalsium sangat tinggi bila dibandingkan TheraCal LC. Release ion hidroksil campuran nanopartikel SPPI – ZrO2 – UDMA berdasarkan pengukuran pH tidak jauh berbeda dengan resin-modified calcium silicate (TheraCal LC). Kata Kunci : nanopartikel Semen Portland Putih Indonesia, TheraCal LC, ion kalsium, ion hidroksil, kemampuan release

Description

Keywords

nanopartikel semen portland putih indonesia, theracal LC, ion kalsium

Citation