ISOLASI SENYAWA ANTIHIPERTENSI DARI FRAKSI ETIL ASETAT KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah diatas normal dengan prevalensi kejadian di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8%. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antihipertensi terhadap subfraksi etil asetat kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) (Hs-II-A, Hs-II-B, dan Hs-II-C) pada dosis 7,2 mg/kgBB dengan induksi NaCl 2% dan metode Non-Invasive Blood Pressure. Subfraksi Hs-II-B memberikan aktivitas antihipertensi paling tinggi dengan persen inhibisi sistolik dan diastolik sebesar 20,08% dan 19,18%. Pemisahan subfraksi Hs-II-B dengan kromatografi kolom dan preparatif diperoleh 3 isolat (Hs-II-B1, Hs-II-B2, dan Hs-II-B3). Isolat tersebut diuji aktivitas antihipertensi pada dosis 2,25 mg/kgBB. Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan penurunan tekanan darah yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif pada taraf kepercayaan 95% terhadap ketiga isolat dengan persen inhibisi sistolik (17,69%;4,2%; dan 9,48%), diastolik (17,07%; 3,67%; dan 11,61%). Isolat yang menunjukkan aktivitas antihipertensi paling baik adalah Hs-II-B1. Hasil identifikasi Hs-II-B1 dengan NMR menunjukkan senyawa turunan asam suksinat termetoksilasi dengan nama IUPAC dimethyl 2-(1-ethoxy-2-(2-hydroxy-4-methoxy-2-(methoxycarbonyl)-4-oxobutoxy)ethyl)-2- hydroxysuccinate, rumus molekul C17H28O12, m/z 424,16.

Description

Keywords

Antihipertensi, C17H28O12, Hibiscus sabdariffa L.

Citation

Collections