REKONSILIASI BLOK MODEL SUMBERDAYA LATERIT TERHADAP AKTUAL PENAMBANGAN PADA AREA PERBUKITAN ZAHWAH, SOROWAKO, KABUPATEN LUWU TIMUR, PROVINSI SULAWESI SELATAN
Abstract
Penelitian dilaksanakan pada Perbukitan Zahwah yang merupakan endapan
nikel laterit, dengan luasan 73,45 Ha, merupakan sebagian kecil dalam area Kontrak
Karya (KK) PT. Vale Indonesia Tbk. yang terletak di Sorowako, Kecamatan Nuha,
Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Rekonsiliasi merupakan satu tahap atau bagian penting dalam proses estimasi
sumberdaya dan bertujuan untuk mengukur tingkat rasio kesuksesan penambangan
terhadap target yang telah ditetapkan berdasarkan blok model sumberdaya yang
digunakan. Cut dan Global stat merupakan metode yang digunakan dalam proses
tabulasi rekonsiliasi tambang dengan menggunakan aplikasi CAE Studio 3.24. untuk
membandingkan volume bijih (tonnage) dan % kadar (Ni, Fe, Co, SiO2 and MgO)
serta geometri blok model terhadap aktual material tertambang dan merupakan
bagian dari metode statistik kuantitatif diskriptif. Dalam rekonsiliasi tambang
proses tersebut merupakan bagian dari Faktor F1. Selama tahun 2005 hingga 2011 (±
6 tahun operasional) area penambangan Perbukitan Zahwah memberi kontribusi
jumlah volume bijih (tonnage) signifikan sebanyak 9.725.805 WMT (Wet Metric
Tonnage) dengan kadar 2,06% Ni, 21,23% Fe, 0% Co, 38,66% SiO2, dan 14,46%
MgO, sebagai umpan bijih nikel laterit area pengolahan atau pabrik. Sejarah
penambahan PT. Vale Indonesia Tbk., terhadap rekonsiliasi pada daerah blok barat
yang telah ditambang (2005-2015), menunjukkan adanya perbedaan antara aktual
terhadap blok model sumberdaya terhadap target volume bijih (tonnage) dan % kadar
(Ni, Fe, Co, SiO2 and MgO).
Berdasarkan sejarah penambangan dan aktual menunjukkan kecenderungan
berdasarkan teori bahwa volume bijih (ore) terhadap tipe bijih -1 (WT1) pada area
Perbukitan Zahwah yang memungkinkan berdampak terhadap menurunnya jumlah
volume bijih (ore) terhadap tipe bijih -1 (WT2) dan tipe bijih -1 (WT3) tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal lain yaitu bahwa batas area bijih (ore)
terhadap 3 tipe batuan dasar tersebut hanya lebih memberikan informasi terhadap
resiko yang memungkinkan timbul dan berdampak ketika operasional berlangsung,
sehingga mempengaruhi terhadap target volume bijih (ore) atau produksi serta
keefektifan operasional penambangan. Sehingga global rekonsiliasi aktual produksi
tambang terhadap blok model sumberdaya area Perbukitan Zahwah menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan % volume bijih (tonnage) dan % kadar (% Ni, % Fe, %
Co, % SiO2 dan % MgO) antara laporan produksi tambang terhadap blok model
sumberdaya. Identifikasi geometri rekonsiliasi berkontribusi terhadap penambahan
dan berkurangnya bijih, yaitu pada profil bijih bagian atas dan profil bijih bagian
bawah yang disebabkan oleh perubahan elevasi naik atau turun pada kedua bagian
atau posisi profil tersebut
Description
Keywords
Blok, Penambangan, Geometri