Perbedaan Daya Antifungi Terhadap Candida Albicans Serta Uji Solubility dan Film Thickness Antara Sealer Berbasis MTA dengan Semen Karbonat Apatit Yang Berpotensi Menjadi Sealer

Abstract

Candida Albicans merupakan mikroorganisme fungi dominan dalam saluran akar. Solubility dan film thickness merupakan sifat fisik sealer yang berpengaruh pada kesuksesan perawatan saluran akar. Sealer berbasis MTA merupakan sealer saluran akar yang biokompatibel dan memiliki daya antimikroba yang baik. Semen karbonat apatit merupakan biokeramik yang mempunyai komposisi calcium oxide dan thymoquinone yang berfungsi sebagai agen antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan daya antifungi terhadap candida albicans, solubility dan film thickness antara sealer berbasis MTA dengan semen karbonat apatit yang berpotensi menjadi sealer. Pengujian solubility dilakukan dengan cara merendam sampel pada akuades dan kemudian dilakukan pengukuran. Uji film thickness dilakukan dengan cara mengukur ketebalan glass plates berisi sampel yang telah diberikan beban dan diukur menggunakan caliper. Pengujian antifungi dilakukan dengan cara mengamati zona hambat yang terbentuk setelah 24 jam dan dilakukan pengukuran. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p0,05) antara sealer berbasis MTA dan semen karbonat apatit menurut analisis t-test. Simpulan penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai film thickness karena adanya perbedaan perbandingan komposisi powder dan liquid. Perbedaan daya antifungi terhadap candida albicans disebabkan penambahan komposisi thymoquinone pada semen karbonat apatit. Pada uji solubility tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sealer berbasis MTA dan semen karbonat apatit, Hal ini disebabkan karena penambahan NaCMC pada komposisi semen karbonat apatit.

Description

Keywords

Candida Albicans, Film Thickness, Sealer Berbasis MTA

Citation