Aspek Etnobotani dalam Pembuatan Bangunan Tradisional Suku Sasak di Dusun Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Abstract

Bangunan tradisional suku Sasak di Dusun Sade terdiri atas beberapa jenis bale (rumah) seperti bale tani, bale bontar, bale kodeq, alang, dan berugaq yang utamanya terbuat dari bambu, ilalang, dan kayu-kayuan. Penelitian ini akan menggambarkan pengetahuan masyarakat Sasak di Dusun Sade terkait pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dalam proses konstruksi bangunan menggunakan metode kualitatif seperti wawancara mendalam dan observasi. Dusun Sade sendiri merupakan salah satu Dusun di Kampung Rembitan, Pujut, Lombok Tengah dan mulai menjadi permukiman penduduk pada tahun 1079 dan telah diresmikan menjadi objek pariwisata nasional sejak tahun 1999. Terdapat 16 spesies tumbuhan yang digunakan untuk konstruksi bangunan, 6 di antaranya berasal dari famili fabaceae, 5 poaceae, 1 lythraceae, 1 meliaceae, 1 sapotaceae, 1 lamiaceae, dan 1 berasal dari famili burseraceae. Terdapat sembilan kategori pemanfaatan yaitu tiang penyangga, dinding, balok kayu, rangka atap, panel dinding, panel jendela, tali pengikat, papan kayu, dan lasah (alas duduk). Tata cara pemanfaatan dibagi menjadi beberapa kategori yakni kelapa, aren, bambu, dan non kelapa/aren/bambu. Secara umum, pemanfaatan dibagi menjadi tiga tahap persiapan, pengolahan, dan pemasangan. Pewarisan ilmu terkait proses pemanfaatan tumbuhan untuk membuat bangunan didominasi oleh sosok laki-laki di dalam keluarga sebab kegiatan pergi ke hutan dan konstruksi bangunan diasosiasikan dengan pekerjaan yang di luar dari sektor domestik.

Description

Keywords

etnobotani, suku sasak, rumah tradisional

Citation

Collections