TERUSIRNYA PETANI (Studi Kasus Alih Fungsi Lahan Pertanian di Desa Sukamakmur, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang)

Abstract

Penyingkiran atau eksklusi pada petani merupakan fenomena pokok dari konversi lahan pertanian yang dapat berpengaruh pada penghidupan (livelihoods) petani. Tujuan dari penelitian adalah: (1) Menjelaskan dan menganalisis proses tersingkirnya petani dari lahan garapannya akibat pengembangan kawasan industri; (2) Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan petani tersingkir dari lahan garapannya; (3) Mengetahui bagaimanakah penghidupan petani di Kabupaten Karawang, setelah lahan garapannya dialihkan untuk peruntukkan lain (non-pertanian); dan (4) Memberi sumbangan pengetahuan pada perdebatan ilmiah tentang eksklusi akibat kebijakan alih fungsi lahan. Penelitian yang dilakukan ini didesain secara kualitatif menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada 10 informan dilakukan guna memperoleh data primer. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi konversi lahan pertanian yang menyebabkan terusirnya petani atau eksklusi pada petani. Eksklusi tersebut dialami oleh setiap kelas sosial petani yaitu landlords atau tuan tanah, large peasant atau petani berskala besar, middle peasant atau petani berskala menengah dan landless atau petani tanpa tanah. Eksklusi terjadi karena faktor aturan atau kebijakan pemerintah Kabupaten Karawang yang tertuang dalam PERDA No. 2 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2011 – 2031, pasar tanah, paksaan dan legitimasi. Akibatnya terjadilah pola perubahan penghidupan petani.

Description

Keywords

Eksklusi, Studi Kasus, Penghidupan

Citation