Metode Penerjemahan Kalimat Bermakna Vulgar pada Novel "Die Klavierspielerin" Karangan Elfriede Jelinek ke dalam Bahasa Indonesia

Abstract

Kalimat bermakna vulgar tidak jarang ditemukan pada bahasa sehari-hari. Umumnya, kalimat tersebut digunakan untuk mengekspresikan perasaan seseorang dalam berbagai keadaan; negatif maupun positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kalimat bermakna vulgar dan metode penerjemahan apa yang digunakan oleh penerjemah untuk mengalihbahasakan makna yang terdapat pada teks sumber. Dalam proses pengerjaan, penulis menggunakan teori Grochowski (1995) untuk mengklasifikasikan kalimat bermakna vulgar dan Peter Newmark (1988) untuk menganalisis metode penerjemahan yang diaplikasikan pada proses penerjemahan. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini. Setelah menganalis korpus, penulis berhasil menemukan 22 data yang diklasifikasikan sebagai kalimat bermakna vulgar seperti penggunaan vulgarisme menamai bagian tubuh tidak sesuai dengan konteks cerita, penggunaan kalimat vulgar untuk mendeskripsikan tindakan seksual, dan menilai seseorang atau sesuatu. Dari total 22 data yang dianalisis oleh penulis, telah ditemukan penggunaan 5 penerjemahan literal, 3 penerjemahan semantik, dan 14 penerjemahan komunikatif. Setelah dicermati dari temuan tersebut, metode penerjemahan komunikatif merupakan metode utama yang digunakan dalam menerjemahkan novel “Die Klavierspielerin” karangan Elfriede Jelinek ke dalam bahasa Indonesia. Dari penelitian ini, dapat dikatakan metode penerjemahan merupakan hal esensial untuk menerjemahkan kalimat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Description

Keywords

Kalimat Bermakna Vulgar, Metode Penerjemahan, Die Klavierspielerin

Citation