PENGARUH LATIHAN RESISTENSI INTRADIALISIS TERHADAP KUALITAS HIDUP DAN AKTIVITAS FISIK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS TAHAP AKHIR YANG MENJALANI HEMODIALISIS

Abstract

Pendahuluan: Pasien Gagal Ginjal Kronis mengalami penurunan kemampuan untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme. Zat sisa metabolisme yang menumpuk pada sistem musculoskeletal dinamakan miopati uremikum. Miopati uremikum ditandai dengan adanya peningkatan katabolisme protein otot yang mengakibatkan penurunan kontraktilitas dan massa otot yang menyebabkan pasien mudah lelah dan memicu perilaku sedenter dan menurunkan aktivitas fisik serta kualitas hidup. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan resistensi intradialisis terhadap kualitas hidup dan tingkat aktivitas fisik pada pasien penyakit ginjal kronis tahap akhir yang menjalani hemodialisis 2 kali per minggu Metode: Tiga puluh sembilan subjek dilakukan intervensi latihan resistensi intensitas rendah sebanyak 2 set 15 repetisi. Progresi latihan dilakukan dengan meningkatkan volume latihan. Latihan dilakukan dua kali seminggu sebanyak 24 sesi latihan dalam pengawasan tenaga ahli di Rumah Sakit. Pemeriksaan dilakukan sebelum dan setelah 24 sesi latihan meliputi pengisian kuisioner KDQOL (Kidney Disease and Quality of Life) dan IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Analisis statistic menggunakan t-test dan sign-test Hasil: Hasil penelitian menunjukkan perubahan yang bermakna pada semua variabel yang diteliti yaitu skor KDQOL (p=0,00) dan tingkat aktivitas fisik (p=0,00). Rata-rata skor KDQOL sebelum dan setelah latihan yaitu 166.67 dan 243.16. Dua puluh lima subjek penelitian mengalami peningkatan aktivitas fisik, dan empat belas subjek penelitian tidak mengalami peningkatan aktivitas fisik. Kesimpulan: Latihan resistensi intradialisis meningkatkan kualitas hidup dan level aktivitas fisik pasien penyakit ginjal kronis tahap akhir yang menjalani hemodialisis 2 kali per minggu.

Description

Keywords

Aktivitas Fisik, Hemodialisis, Kualitas Hidup

Citation