Subjektivitas Wartawan Perempuan Indonesia Peliput Konflik (Studi Fenomenologi Peliput Konflir dari Media Nasional dan Kantor Berita)
No Thumbnail Available
Date
2020-07-23
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Mia Dwianna Widyaningtyas, 210130150023, DISERTASI, 2020, Subjektivitas Wartawan Perempuan Indonesia Peliput Konflik ((Studi Fenomenologi Wartawan Perempuan Indonesia Peliput Konflik dari Media Nasional dan Kantor Berita), Dr. Aceng Abdulah, M. Si., Dr. Siti Karlinah, M. Si., Prof. Aquarini Priyatna, MA., M. Hum., Ph.D., Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini mengkaji subjektivitas wartawan perempuan peliput konflik. Keberadaan wartawan perempuan dalam liputan konflik pada saat ini menjadi sebuah paradoks. Di satu sisi menugaskan wartawan perempuan ke wilayah konflik penuh dengan risiko dan tantangan, namun di sisi lain wartawan perempuan memberikan perspektif berbeda dalam pemberitaan mengenai konflik. Sehingga keberadaan wartawan perempuan dalam peliputan konflik menjadi menarik untuk diteliti. Fokus penelitian ini adalah mengungkapkan pengalaman wartawan perempuan di wilayah konflik dalam peran dan posisi mereka sebagai wartawan dalam peliputan konflik. Penelitian ini juga bertujuan mendapatkan pemaknaan mengenai konflik dan liputan konflik, sebagai dasar dalam framing pemberitaan mengenai konflik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Pemilihan jenis studi ini secara spesifik dapat menguak pengalaman wartawan perempuan peliput konflik serta manifestasi subjektivitas dari wartawan perempuan. Subjek penelitian adalah lima orang wartawan perempuan dari media nasional dan kantor berita yang memiliki pengalaman meliput konflik di Indonesia dan di luar Indonesia. Analisis data menggunakan prosedur dari Colaizzi dengan mengaplikasikan tujuh tahap analisis. Teori yang digunakan sebagai panduan untuk membahas hasil penelitian adalah teori Tindakan Sosial dari Max Weber, Teori Fenomenologi yang dicetuskan oleh Edmund Husserl, serta Teori Standpoint dari Sandra Harding dan Julia T. Wood.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wartawan perempuan memiliki kemampuan untuk meliput konflik, kendati dalam peliputan konflik wartawan perempuan berada dalam posisi minoritas dan diragukan kemampuannya karena statusnya sebagai perempuan. Untuk dapat berhasil meliput konflik, dengan keterbatasan fisik, wartawan perempuan harus bekerja lebih keras daripada wartawan laki-laki. Perempuan dapat menampilkan liputan dengan perspektif berbeda karena wartawan perempuan memiliki women’s view, yang tidak dimiliki oleh wartawan laki-laki. Wartawan perempuan peliput konflik mewujudkan subjektivitas dengan cara menegakkan agensi, dan menonjolkan identitas. Pengalaman meliput konflik merupakan pengalaman sadar yang menjadi dasar terbentuknya pengetahuan mengenai peliputan konflik.
Description
Keywords
Subjektivitas, Wartawan Perempuan, Pengalaman meliput konflik