KORELASI ANTARA XEROSTOMIA DENGAN STATUS GIZI PADA ORANG LANJUT USIA (STUDI TELAAH SISTEMATIK)
No Thumbnail Available
Date
2022-01-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pendahuluan: Xerostomia merupakan kondisi kekeringan dalam mulut yang umum sering ditemukan pada populasi lansia dengan prevalensi sebesar 50 %. Lansia berusia 65 tahun ke atas paling berisiko mengalami xerostomia dan hiposalivasi. Xerostomia berat dapat menyebabkan kesulitan menelan dan menurunkan asupan makanan. Asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu lama akan menurunkan status gizi. Status gizi memiliki peran penting dalam memelihara dan mempertahankan fungsi tubuh secara umum, termasuk kondisi dari kelenjar saliva. Status gizi yang kurang dapat menyebabkan penurunan fungsi saliva dan berakibat terjadinya xerostomia Tujuan: melihat korelasi antara xerostomia dengan status gizi pada lansia. Metode: penelitian telaah sistematik, pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dari Pubmed, Google Scholar dan Clinical Key yang dipublikasikan selama 10 tahun terakhir yaitu tahun 2010 – 2020, mengacu pada Medical Subject Headings (MeSH) menggunakan istilah “Xerostomia” AND “Mini Nutritional Assessment”. Pengumpulan dan ekstraksi data dalam penelitian ini mengacu pada aturan Preferred Reporting items for Systematic Reviewed Metode and Meta-Analyses (PRISMA). Hasil: dari penelusuran telaah sistematik, didapatkan hasil yang menunjukkan prevalensi xerostomia dan hiposalivasi lebih tinggi pada kelompok lansia dengan status risiko malnutrisi dan status malnutrisi yang didapatkan melalui hasil analisis statistik bivariat dan multivariat. Penyakit kronis dan polifarmasi merupakan faktor confounding yang memengaruhi xerostomia, sementara polifarmasi dan kemoterapi konvensional merupakan faktor confounding yang memengaruhi penurunan nilai status gizi pada populasi lansia. Simpulan: terdapat korelasi antara xerostomia dan status gizi pada lansia
Description
Keywords
Mini Nutritional Assessment, status gizi, xerostomia