REKAYASA GROUND ENHANCEMENT MATERIAL (GEM) BERBASIS TUF VITRIK SEBAGAI MATERIAL PERBAIKAN PENTANAHAN PADA SISTEM PROTEKSI PETIR
No Thumbnail Available
Date
2022-10-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Material perbaikan pentanahan merupakan bagian penting dari sistem pentanahan sebagai penangkal petir untuk mengurangi risiko bahaya dari aktivitas petir. Material perbaikan pentanahan terdiri dari material konduktif dan superkonduktif biasa dikenal Ground Enhancement Material (GEM). GEM memiliki resistivitas rendah (ρ ≤ 0,20 Ω-m), sangat efektif meneruskan energi petir ke bumi. Faktor yang mempengaruhi resistivitas tanah yaitu kadar air, garam, elektrolit dan temperatur tanah. Bahan baku alam yang dapat digunakan sebagai material perbaikan pentanahan yaitu batuan kelompok aluminosilikat. Tuf vitrik merupakan batuan piroklastik kelompok mineral aluminosilikat (phyllosilicate), memiliki porositas sangat baik dan berpeluang dikembangkan sebagai material perbaikan pentanahan. Tuf vitrik termasuk kelompok batuan marginal dengan sumberdaya tersebar di seluruh wilayah mengikuti sebaran gunung api.
Tujuan penelitian yaitu mengetahui karakteristik tuf vitrik, mendapatkan teknologi proses, dan memperoleh formulasi optimal. Metode penelitian yaitu observasi lapangan dan laboratorium. Kegiatan laboratorium terdiri dari preparasi, rekayasa tuf dengan metode aktivasi, dan pengujian/analisis. Metode aktivasi yang diterapkan yaitu aktivasi kimia dan fisika, kemudian memformulasinya dengan bahan aditif. Dimulai dengan desain eksperimen, homogenisasi, dan pengujian/analisis. Variasi eksperimen di desain 4 formula dengan variasi bahan utama 55-85% dan charcoal teraktivasi 7-37%, saling substitusi untuk 92% dari komposisi total. Kemudian bahan aditif NaCl 6%, dan CMC 2%. Kegiatan analisis terdiri dari petrografi, XRD, AAS, dan resistivitas. Hasil pengukuran resistivitas dibandingkan dengan standar produk GEM.
Hasil penelitian menunjukkan secara megaskopis tuf vitrik memiliki karakteristik fisik kompak, warna putih hingga abu-abu kecoklatan, berbutir halus d 10 Ω-m). Teknologi proses yang dapat diterapkan dalam pengembangan tuf vitrik sebagai material perbaikan pentanahan yaitu aktivasi kimia basa menggunakan aktivator Natrium hidroksida (NaOH) 1 M, dengan perendaman selama ± 24 jam, aktivasi fisika melalui kalsinasi pada suhu 100o C selama ± 3 jam, dan penambahan bahan aditif (charcoal teraktivasi dan NaCl). Formula optimal dengan perolehan resistivitas 0,0124 Ω-m (≤ 0,2 Ω-m), stabil terhadap waktu (r = 0,11) dan penggunaan bahan aditif sedikit, yaitu 65% tuf vitrik teraktivasi, 27% charcoal teraktivasi, 6% NaCl, dan 2% CMC.
Description
Keywords
Sistem Pentanahan, Resistivitas Rendah, Resistivitas Tanah