OPTIMISASI EKSPRESI SINGLE-CHAIN FRAGMENT VARIABLE-BIOTIN ACCEPTOR DOMAIN (SCFV-BAD) PADA Escherichia coli ORIGAMI B (DE3) MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY (RSM) UNTUK DETEKSI ANTIGEN E2 CHIKV
No Thumbnail Available
Date
2023-07-08
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Chikungunya merupakan penyakit dengan gejala demam, nyeri sendi, ruam, ataupun nyeri otot yang disebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV). Pada CHIKV, terdapat glikoprotein E2 yang bertanggungjawab atas pengikatan terhadap reseptor spesifik sel inang, sehingga dapat dijadikan sebagai target pengenal suatu antibodi. Diperlukan diagnosis dini untuk mendeteksi CHIKV, salah satunya dengan tes cepat berbasis imunokromatografi yang dinilai sederhana, praktis, serta telah banyak dikembangkan. Untuk keperluan diagnosis, dapat dimanfaatkan fragmen antibodi single-chain fragment variable (scFv) sebagai pengganti antibodi monoklonal karena penetrasinya lebih cepat serta biaya produksinya lebih murah. Pada imunokromatografi, scFv perlu difusikan dengan Biotin Acceptor Domain (BAD) agar dapat diimobilisasi pada membran nitroselulosa berdasarkan sistem streptavidin-biotin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum ekspresi scFv-BAD anti-E1E2 CHIKV terbiotinilasi pada inang Escherichia coli
Origami B (DE3). Optimisasi ekspresi dilakukan berdasarkan Desain Box-Behnken dengan memvariasikan konsentrasi Isopropyl β-D-1-thiogalactopyranoside (IPTG), waktu induksi, dan suhu induksi. Scfv-BAD dimurnikan dengan kromatografi Ni2+-NTA dan diuji kadarnya dengan uji bradford. Kemudian dilakukan pengujian terhadap streptavidin dan antigen E2 CHIKV menggunakan metode ELISA. Berdasarkan penelitian, kondisi optimum didapat ketika diinduksi IPTG 0,2 mM selama 2 jam pada suhu 37ºC. Diperoleh persentase kemurnian sebesar 88,4% dengan kadar protein 0,658 mg/mL. ScFv-BAD anti-E1E2 CHIKV yang diproduksi telah terbiotinilasi, dibuktikan dengan adanya interaksi terhadap streptavidin-HRP. Namun, hasil ELISA menunjukkan scFv-BAD anti-E1E2 CHIKV yang diproduksi tidak dapat berinteraksi dengan antigen E2 CHIKV, diduga karena struktur tiga dimensinya rusak selama proses lisis.
Description
Keywords
biotinilasi, Box-Behnken, E. coli Origami B (DE3)