INOVASI SOSIAL PADA PERENCANAAN PROGRAM EMERGENCY RESPONSE AND RECOVERY UNTUK PEREMPUAN KORBAN BENCANA ALAM DI SULAWESI TENGAH (Studi pada Yayasan Sikola Mombine)

Abstract

Program Emergency response and recovery merupakan program Yayasan Sikola Mombine pasca bencana berdasarkan kesepakatan kerjasama dengan YAPPIKA-ActionAid yang bertujuan untuk membantu kelompok perempuan mendapatkan kembali pijakan dan kesejahteraan mereka dan memiliki akses ke mekanisme perlindungan dalam menghadapi situasi yang sulit pasca terjadi bencana seperti kerentanan. Program emergency response and recovery terdiri dari program protection dan livelihood. Yayasan Sikola Mombine diharapkan dapat melihat dan merancang program secara inovatif dan kreatif dalam menangani masalah sosial pasca bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan inovasi sosial pada proses perencanaan program emergency response and recovery untuk perempuan korban bencana alam di Sulawesi Tengah. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan jumlah informan sebanyak 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan perencanaan program oleh Yayasan Sikola Mombine lebih fokus terhadap 8 proses yang dianggap sangat penting untuk dilaksanakan disebabkan oleh situasi dan kondisi krisis yang membutuhkan respon layanan yang cepat. Proses perencanaan program sangat partisipatif, melibatkan stakeholder yang berperan dalam pelaksanaan program terutama masyarakat sebagai penerima manfaat, sehingga program yang dirancang memiliki dasar informasi yang mendekati sempurna. Klaim inovasi sosial pada perencanaan program emergency response and recovery didasarkan pada ciri inovasi sosial yang terkandung didalam proses perencanaan program yaitu: keterlibatan beragam pihak yang bersinergi dalam mengelola kompleksitas dari sebuah program; mempromosikan kepemimpinan perempuan akar rumput dalam proses pengambilan keputusan agar dapat mengangkat kepentingan perempuan dalam kehidupan masyarakat; bertujuan dalam peningkatan kapasitas dan penguatan kapasitas lokal dan ketahanan masyarakat khususnya korban perempuan sebagai kelompok rentan; serta mengakomodir kebutuhan perempuan bukan saja sebagai korban kekerasan berbasis gender namun lebih luas perempuan penyintas dapat menerima program layanan untuk menjadi pemimpin, pengambil keputusan, dan mendorong kepentingan perempuan dalam manajemen risiko bencana.

Description

Keywords

Kerentanan, Ketahanan Masyarakat, Partisipasif

Citation