Analisis Natrium dan Kalium dalam Air Laut di Sekitar Pesisir Pantai Papua Dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom
No Thumbnail Available
Date
2016-10-24
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Abstrak
Menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan pada tahun 2014, luas lahan garam di Indonesia adalah 28.556 ha. Kebutuhan garam per tahun sekitar 3,5 juta ton sehingga untuk menutupi kebutuhan dilakukan impor garam dari beberapa negara. Propinsi Papua terletak pada koordinat 130 - 140 BT dan 9,0 - 10,45 LS dengan garis pantai sepanjang 1.170 mil laut. Air laut mengandung 86% natrium klorida (NaCl). Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan menggunakan instrumen spektrofotometer serapan atom (SSA) karena selektif, spesifik, sensitivitas tinggi dalam kisaran ppm sampai ppb. Hasil kadar natrium dan kalium berturut-turut dari air laut pada tujuh lokasi pantai di propinsi Papua sebagai berikut: pantai Kali Maro Onggalie Merauke 87,4 ± 1 ppm dan 2,8 ± 0,3 ppm; pantai Lampu Satu Merauke 112 ± 0,6 ppm dan 4 ± 0,3 ppm; pantai Payum Merauke 103,2 ± 0,6 ppm dan 3,6 ± 0 ppm; pantai Pasir Dua Jayapura 91,3 ± 1,7 ppm dan 4 ± 0,3 ppm; pantai Ria Base G Jayapura 88,3 ± 0 ppm dan 3,8 ± 0,3 ppm; pantai Dok II Jayapura 88,7 ± 1,5 ppm dan 4 ± 0,6 ppm; serta pantai Hamadi Jayapura 106,4 ± 2 ppm dan 4,7 ± 0,7 ppm. Rentang hasil kadar natrium antara 88,3 ± 0 ppm sampai 112 ± 0,6 ppm, sedangkan kalium antara 2,8 ± 0,3 ppm sampai 4,7 ± 0,3 ppm. Uji statistik dengan p-value < 0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil kadar natrium dan kalium (Ho diterima). Disimpulkan bahwa pesisir pantai Papua dapat berpotensi sebagai sumber bahan baku garam farmasi.
Description
Keywords
garam farmasi, hipertensi, natrium klorida