Efektivitas Antibakteri Fraksi Metanol Daun Sirih Hijau (Piper betle linn) terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis secara In vitro dan In silico

dc.contributor.advisorIrmaleny
dc.contributor.advisorDikdik Kurnia
dc.contributor.authorMIKE JEVIKA
dc.date.accessioned2024-11-26T03:23:49Z
dc.date.available2024-11-26T03:23:49Z
dc.date.issued2023-08-27
dc.description.abstractTingkat keberhasilan perawatan endodontik mencapai 86-98%. Salah satu etiologi kegagalan perawatan endodontik adalah infeksi bakteri persisten. Spesies bakteri dengan prevalensi paling tinggi yang diisolasi di dalam saluran akar yang telah dilakukan perawatan adalah Enterococcus faecalis. Penanganan E.faecalis pada infeksi saluran akar dapat dilakukan melalui mekanisme penghambatan biosintesis dinding sel bakteri. Enzim Muramidase A berperan penting pada tahap awal biosintesis peptidoglikan, yang merupakan komponen utama pembentuk dinding sel bakteri. Daun Piper betle linn yang dikenal juga sebagai daun sirih hijau diketahui memiliki kemampuan antibakteri pada kandungannya. Senyawa bioaktif pada daun Piper betle linn. yang dianggap berperan dalam aktivitas antibakteri terutama terhadap E.faecalis adalah senyawa fenol dan turunannya, gallic acid dan hydroxychavicol. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas antibakteri fraksi metanol daun Piper betle linn. terhadap bakteri E.faecalis secara invitro dan mengetahui prediksi aktivitas senyawa hydroxychavicol dan gallic acid terhadap enzim MurA dengan metode in silico. Penelitian invitro dilakukan dengan pengukuran zona hambat dengan metode Kirby Bauer dan penentuan nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan Minimum Bactericidal Concentration (MBC) dengan metode mikrodilusi. Penelitian insilico dilakukan dengan melakukan molecular docking antara ligan senyawa terhadap reseptor MurA menggunakan Autodock tools 1.5.6. Hasil pengukuran zona hambat menunjukkan tidak terbentuk zona hambat pada sampel fraksi metanol daun piper betle linn dengan konsentrasi 20.000, 40.000, 60.000, dan 80.000 μg/mL sedangkan untuk konsentrasi 100.000, 200.000, dan 400.000 μg/mL menunjukkan zona hambat rata-rata sebesar 10,1 mm, 12,1 mm, dan 14,7 mm. Hasil penentuan MIC pada konsentrasi 20.000 μg/mL dan nilai MBC pada konsentrasi 40.000 μg/mL. Hasil molecular docking menunjukkan nilai binding affinity terhadap reseptor MurA pada senyawa gallic acid sebesar -6,30 kcal/mol dan pada senyawa hydroxychavicol sebesar -5,10 kcal/mol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa fraksi metanol daun Piper betle linn memiliki efektivitas antibakteri terhadap bakteri E.faecalis serta senyawa hydroxychavicol dan gallic acid memiliki aktivitas terhadap enzim MurA dari bakteri E.faecalis.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/160621200011
dc.subjectEnterococcus faecalis
dc.subjectMuramidase A
dc.subjectGallic acid
dc.titleEfektivitas Antibakteri Fraksi Metanol Daun Sirih Hijau (Piper betle linn) terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis secara In vitro dan In silico

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2023-160621200011-Cover.pdf
Size:
185.24 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2023-160621200011-Abstrak.pdf
Size:
286.51 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2023-160621200011-DaftarIsi.pdf
Size:
318 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2023-160621200011-Bab1.pdf
Size:
329.08 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
SPESIALIS-2023-160621200011-Bab2.pdf
Size:
909.26 KB
Format:
Adobe Portable Document Format