PROSES PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI PT. DIRGANTARA INDONESIA (DI) BANDUNG
No Thumbnail Available
Date
2016-10-26
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
PT. Dirgantara Indonesia adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses pengelolaan surat masuk dan surat keluar, hambatan-hambatan yang akan ditemukan dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.
Penulisan laporan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan adalah teknik observasi partisipatif dengan melihat secara langsung objek lapangan. Selanjutnya mengumpulkan informasi melalui wawancara dari narasumber dan studi kepustakaan dengan mempelajari dari buku-buku sebagai bahan referensi.
Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan praktik kerja lapangan di PT. Dirgantara Indonesia bahwa proses pengelolaan surat masuk dan surat keluar merupakan pekerjaan surat menyurat yang harus dilakukan secara tertata dan berurutan dengan kegiatan yang utama yaitu mengelola, mengatur, dan mengurus surat menyurat agar dapat memperlancar administrasi instansi tersebut.
Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di PT. Dirgantara Indonesia dapat disimpulkan bahwa hambatan yang terjadi dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang pertama adalah ruang Penyimpanan. Ruang penyimpanan surat masih sangat kurang. Tidak ada ruangan arsip untuk penyimpanan surat, sehingga terlihat map-map terlihat bertumpuk di atas kardus yang menimbulkan ruangan terlihat tidak tertata rapi dan tidak enak dipandang. Yang ke dua adalah terbatasnya peralatan dan perlengkapan kerja, sehingga mengakibatkan volume surat semakin bertambah mengakibatkan kehabisan tempat untuk menampung surat. Dan yang terakhir adalah terbatasnya jumlah karyawan dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar sehingga proses pengelolaan surat masih belum optimal.
Dalam penyelesaian hambatan yang didapat upaya yang dapat dilakukan PT Dirgantara Indonesia adalah mengadakan pelatihan khusus kepada karyawan, menambah personil atau karyawan, menambah fasilitas dan peralatan kerja serta melakukan perbaikan peralatan secara rutin. Misalnya penambahan peralatan seperti filing cabinet dan pergantian infus tinta pada printer.
Description
Keywords
PROSES PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword