Aktivitas Antimikroba Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Menggunakan Pelarut Dengan Kepolaran Berbeda Terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
No Thumbnail Available
Date
2020-01-23
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Jahe merah diketahui berpotensi sebagai bahan obat-obatan dan antimikroba. Aktivitasnya dipengaruhi oleh pelarut yang digunakan pada saat ekstraksi. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi dapat bersifat polar, semipolar, dan nonpolar. Tujuan penelitian ini untuk menetapkan pelarut mana yang menghasilkan ekstrak jahe merah dengan sifat antimikroba tertinggi terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif. Ekstrak jahe merah diperoleh dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol 96% (polar), etil asetat (semipolar), dan n-heksana (nonpolar) lalu hasilnya diuji aktivitas antimikroba dengan metode difusi paperdisk terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Ekstrak jahe merah dengan pelarut etil asetat menghasilkan aktivitas antimikroba paling tinggi dibandingkan dengan kedua pelarut yang lainnya dengan diameter zona hambat sebesar 15,92±0,87 mm pada bakteri E. coli dan 17,33±1,90 mm pada bakteri S. aureus. Diameter zona hambat yang dihasilkan oleh ekstrak etil asetat menandakan bahwa daya hambatnya tergolong kuat. Jenis bakteri yang paling mudah dihambat adalah S. aureus dibandingkan E. coli.
Description
Keywords
ekstrak jahe merah, aktivitas antimikroba, Tidak ada keyword