Perbedaan Kebocoran Mikro antara Glass Ionomer Cement dengan Biodentine sebagai Bahan Penutup pada Perawatan Perforasi Bifurkasi secara In Vitro

Abstract

Perforasi bifurkasi merupakan penyebab kegagalan perawatan saluran akar kedua setelah kegagalan obturasi dari semua kasus kegagalan endodontik. Perforasi bifurkasi yang terjadi secara iatrogenik merupakan jalur komunikasi artifisial antara ruang pulpa dan ligamen periodontal melalui dasar kamar pulpa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan kebocoran antara GIC dan biodentine sebagai bahan penutup pada perawatan perforasi bifurkasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni secara in vitro. Total sampel 40 gigi molar pertama rahang bawah dibagi secara acak menjadi dua (n=15) kelompok eksperimental, dengan lima gigi digunakan sebagai kelompok kontrol positif dan lima gigi tanpa perforasi sebagai kelompok kontrol negatif. Kelompok pertama perforasi ditutup dengan bahan glass ionomer cement, kelompok kedua perforasi ditutup dengan bahan biodentine. Seluruh sampel direndam dengan larutan methylene blue 2% selama 48 jam. Sampel dibelah secara longitudinal dengan arah buko-lingual dan diamati dengan stereomikroskop perbesaran 16x dan diukur dalam satuan millimeter (mm). Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata kebocoran mikro pada glass ionomer cement sebesar 2,7 mm dan biodentine sebesar 0,501 mm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kebocoran mikro yang signifikan antara glass ionomer cement dengan biodentine sebagai bahan penutup pada perawatan perforasi bifurkasi, biodentine memiliki tingkat kebocoran yang lebih sedikit.

Description

Keywords

Kebocoran mikro, perforasi bifurkasi, glass ionomer cement

Citation