Korelasi antara Tingkat Keparahan Maloklusi terhadap Motivasi dan Ekspektasi Pasien Ortodonti

Abstract

Pendahuluan: Faktor utama yang menentukan daya tarik fisik seseorang adalah wajah dan senyum. Permintaan akan perawatan ortodontik yang tinggi dalam beberapa dekade terakhir merupakan bukti atas pentingnya estetika wajah. Evaluasi terhadap aspek psikologis dalam perawatan ortodonti juga semakin banyak dibahas karena berkontribusi terhadap keberhasilan dan kegagalan perawatan. Faktor psikologis meliputi motivasi dan ekspektasi. Pasien yang datang ke klinik PPDGS Ortodonti RSGM Unpad memiliki tingkat keparahan maloklusi yang beragam dengan motivasi dan ekspektasi yang beragam pula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara tingkat keparahan maloklusi terhadap motivasi dan ekspektasi dari pasien ortodonti. Material dan Metode: Metode penelitian ini adalah analisis korelasional. Penelitian melibatkan 95 subjek (25 pria dan 70 wanita) dan sampel dipilih menggunakan teknik pursposive sampling. Pengukuran tingkat keparahan maloklusi menggunakan ABO – Discrepancy Index dan pengukuran motivasi serta ekspektasi melalui survey cross sectional yang dilakukan dengan menyebarkan link Google Form berisi informed consent dan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan motivasi dan 10 pertanyaan ekspektasi. Kuesioner yang digunakan merupakan adaptasi kuesioner yang telah digunakan pada penelitian lain sebelumnya. Korelasi antar variabel diukur menggunakan Spearman Rank Correlation dan analisis data dilakukan dengan software Excel MegaStat Vers 10.4 Hasil: Korelasi antara tingkat keparahan maloklusi terhadap motivasi diperoleh r = -0.015 dan nilai p = 0.4426; tingkat keparahan maloklusi terhadap ekspektasi diperoleh r = 0.082 dan nilai p = 0.2148 Simpulan: Tidak terdapat korelasi antara tingkat keparahan maloklusi terhadap motivasi dan ekspektasi.

Description

Keywords

Tingkat keparahan maloklusi, motivasi, ekspektasi

Citation

Collections