PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOMUNITAS RONGGENG GUNUNG (Studi Kasus Mengenai Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

Abstract

Budaya memiliki keunikan yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Berdasarkan hal tersebut masyarakat Desa Cikalong memberikan suatu gagasan progam pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan budaya buhun yang dimilikinya menjadi objek wisata budaya sehingga memiliki nilai pariwisata yang berbasis ekowisata. Program pemberdayaan tersebut diberi nama Program Desa Wisata Cikalong yang salah satu penggeraknya adalah komunitas Ronggeng Gunung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran, kendala dalam menerapkan program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada program Desa Wisata Cikalong, serta solusi untuk mengatasi kendala dalam menerapkan program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada program Desa Wisata Cikalong. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga dasar yang bisa dijadikan indikator pemberdayaan masyarakat yang dikemukakan oleh Chambers (1995), diantaranya yaitu partisipasi, mandiri, dan keberlanjutan. Kemudian untuk mengetahui program Desa Wisata ini sudah berbasis ekowisata dengan menggunakan empat dasar yang bisa dijadikan indikator ekowisata, dikemukakan oleh I Nyoman Sukma Arida (2017), diantaranya yaitu: konservasi alam dan warisan budaya, pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, kepuasan wisatawan, dan promosi objek wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dipilih karena dapat memberi gambaran yang terperinci, mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk menelaah masalah atau fenomena yang bersifat terbatas. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi non partisipatoris, dokumentasi dan audio visual. Adapun informan dipilih menggunakan metode nonprobailitas dengan penarikan sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil data yang di peroleh dan melalui proses analaisis, dapat di tarik kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat itu memiliki dua kemungkinan yaitu kegagalan yang membuat tidak tercapainya masyarakat dapat berdaya dan harapan yang membuat masyarakat mampu mencari solusi atas penanggulangan permasalahan yang terjadi di Desa Cikalong tersebut. Adapun hasil dari analisis yang didasarkan pada ketiga indikator pemberdayaan masyarakat maka pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran memiliki harapan dikarenakan memiliki partisipasi dan kemandirian masyarakat yang baik, tetapi memiliki kelemahan pada keberlanjutan program yang harus ditanggulangi pada permasalahan tersebut untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan masyarakat. Selain itu Berdasarkan pada keempat indikator Ekowisata, Program Desa Wisata ini sudah berbasis Ekowisata dengan satu kelemahan pada promosi objek wisata yang harus segera ditingkatkan. Kata Kunci:Pemberdayaan masyarakat, program desa wisata, dan Ekowisata

Description

Keywords

pemberdayaan, masyarakat, ekowisata

Citation