Manajemen Keuangan Mikro Terpadu

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 60
  • Item
    PENGARUH AFFILIATE MARKETING TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN AFFILIATOR DALAM PERSPEKTIF PEMBERDAYAAN EKONOMI
    (2023-12-30) MUCHAMMAD WILIANTO HAMZAH; Yudi Ahmad Faisal; Asep Mulyana
    Indikator keberhasilan pemberdayaan ekonomi sebagai sebuah proses seringkali diambil dari tujuan sebuah pemberdayaan yang menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis besarnya pengaruh affiliate marketing terhadap tingkat pendapatan affiliator dalam perspektif pemberdayaan ekonomi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 responden affiliate marketer dari berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, TikTok, dan sebagainya, yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan rentang usia dan pekerjaan yang beragam. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling, simple random sampling, dan menggunakan teknik analisis Path. Hasil yang diperoleh variabel affiliate marketing dan tingkat pendapatan secara simultan berpengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi. Pengujian secara parsial variabel affiliate marketing dan tingkat pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemberdayaan ekonomi. Keterbatasan utama penelitian ini terletak pada pemberdayaan ekonomi yang sifatnya masih jangka pendek, hal ini dikarenakan tren affiliate marketing di e-commerce Indonesia belum begitu lama. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya perbendaharaan teoritik mengenai ilmu ekonomi dan pemberdayaan secara umum, maupun secara khusus pada sharing economy dan pemberdayaan ekonomi melalui affiliate marketing. Sedangkan bagi ranah praktik, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk perusahaan e-commerce dalam mengembangkan program affiliate marketing-nya agar tidak sebatas program marketing saja, melainkan program pemberdayaan baru demi perekonomian yang terus maju. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa program affiliate marketing adalah salah satu bentuk baru dari pemberdayaan ekonomi.
  • Item
    ANALISIS STRATEGI SERTIFIKASI HALAL DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) KULINER DI BANDUNG RAYA
    (2023-02-12) FAKHRY HAFIYYAN KURNIAWAN; Yudi Ahmad Faisal; Cupian
    UMKM sendiri memilliki peran penting pada suatu negara, dikarenakan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara terbesar dalam industri halal global, dengan banyaknya produk yang tersetifikasi halal, Indonesia menduduki posisi ke-5 dalam pemain industri halal, salah satu keberhasilan konsumen dalam menentukan membeli produk kuliner adalah produk yang telah memiliki label atau sertifikasi halal, di sisi lain bahwasannya terkait sertifikasi halal memiliki banyak kendala, sehingga dengan potensi yang dimiliki maka diperlukan strategi pengembangan UMKM dengan penguatan sertifikasi halal di Bandung Raya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi sertifikasi halal dalam pengembangan UMKM Kuliner di Wilayah Bandung Raya dari sisi internal dan eksternal. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan SWOT matriks IFAS (Internal Strategis Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Strategis Factors Analysis Summary) serta AHP (Analytical Hierarchy Process). Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang berkompeten serta mengetahui strategi sertifikasi halal dalam pengembangan UMKM di Wilayah Bandung Raya dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 18 orang responden expertis yang siap dan bersedia menjadi responden. Berdasarkan hasil analisis SWOT strategi sertifikasi halal dapat dioptimalisasikan melalui perpaduan antara strategi “SO”, “WO”, “ST” serta “WT”. Berdasarkan hasil penilaian IFAS dan EFAS, strategi sertifikasi halal berada pada kuadran I yaitu, “Tumbuh dan Kembangkan”. Penelitian ini pun menunjukan posisi srategi sertifikasi halal pada kuadran IA dengan pilihan strategi “Rapid Growth” yang mana nilai S>O, dengan demikian mendukung strategi SO. Sedangkan berdasarkan analisis AHP masalah terbesar dan solusi priotas terdapat pada aspek infrastruktur. Implikasi pada penelitian ini secara teoritis dan praktis ini menguatkan bahwa masalah dan solusi yang menjadi priotas perlu diperhatikan oleh lembaga terkait.
  • Item
    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN KOMUNITAS BERBASIS WISATA DI DESA KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN
    (2022-09-06) DWI YULIYANTI BAROKAH; Elnovani Lusiana; Asep Mulyana
    Dwi Yuliyanti Barokah. 2022. “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Komunitas Berbasis Wisata di Desa Kradenan Kabupaten Grobogan”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu. Fakultas Ekonomi. Universitas Padjadjaran. Kata kunci: Pokdarwis, Pemberdayaan Masyarakat, CBT. Upaya perorangan atau sekelompok orang untuk menolong orang lemah atau tak memiliki kekuatan serta keberdayaan melakukan perilaku produktif kreatif untuk mencapai kondisi mandiri, layak dan mampu memenuhi kebutuhan hidup disebut sebagai pemberdayaan. Tujuan pemberdayaan dilakukan agar masyarakat mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraannya melalui pemanfaatan potensi-potensi lokal yang dimilikinya. Hal ini sesuai yang dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kradenan Kabupaten Grobogan. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji apa saja potensi yang dimiliki Desa Kradenan, mengkaji konsep pemberdayaan masyarakat berbasis wisata Desa Kradenan, mengkaji analisis SWOT dan penetapan strategi pemberdayaan masyarakat serta mengkaji peran Pokdarwis sebagai komunitas berbasis wisata dalam mendukung pemberdayaan masyarakat Desa Kradenan. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Kradenan baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberlangsungan Desa Wisata Kradenan Kabupaten Grobogan dan sampelnya adalah pokdarwis, pemerintah desa, tokoh masyarakat, pedagang, wisatawan dan masyarakat Desa Kradenan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik snowball sampling. Periode pengamatan selama 4 bulan dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Desa Kradenan memiliki potensi alam, potensi budaya dan potensi manusia yang dapat dikembangkan sebagai potensi ekonomi baru. Pemberdayaan masyarakat dilakukan berbasis wisata dengan model pengembangan pasar tradisional konservasi yang disebut Pasar Kalangon. Analisis SWOT dilakukan untuk memetakan strategi yang tepat guna keberlanjutan pemberdayaan. Selain itu Pokdarwis merupakan komunitas berbasis wisata yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan pemberdayaan masyarakat. Maka saran yang disampaikan yaitu untuk optimalisasi peran Pokdarwis guna menyusun berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis wisata yang lebih masif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Item
    PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DANA BERGULIR DAN PENDAMPINGAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN UMKM PENERIMA DANA BERGULIR DI KOTA AMBON
    (2022-09-21) DOMINGGUS BEMBUAIN; Asep Mulyana; Tati Suhartati Joesron
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit dana bergulir dan pendampingan terhadap tingkat pendapatan UMKM penerima dana bergulir di Kota Ambon. Metode penelitian ini adalah survey explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel sebanyak 32 orang yang mendapat kredit dana bergulir pada tahun 2014-2020 di Kota Ambon. Data yang diperoleh dari tanggapan responden kemudian diolah dengan melakukan uji asumsi klasik, regresi linier berganda dan uji hipotesis menggunakan Uji t dan Uji F. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan pemberian kredit dana bergulir dan pendampingan terhadap tingkat pendapatan UMKM penerima dana bergulir di Kota Ambon dan secara simultan terdapat pengaruh signifikan pemberian kredit dana bergulir dan pendampingan terhadap tingkat pendapatan UMKM penerima dan bergulir di Kota Ambon. Oleh karena itu pemberian dana bergulir dan pendampingan diharapkan dapat terus ditingkatkan sehingga akan berdampak terhadap tingkat pendapatan UMKM.
  • Item
    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Desa Wisata Bantaragung dengan Pendekatan Perspektif Livelihood
    (2023-03-02) DWITA APRIANI; Cupian; Kurniawan Saefullah
    Sustainable livelihood atau penghidupan yang berkelanjutan adalah model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk menciptakan pendapatan yang berkelanjutan sehingga masyarakat mampu keluar dari lingkaran kemiskinan. Sustainable livelihood bertumpu pada pemahaman masyarakat terhadap aset yang dimiliki dan kapasitas mereka dalam mengelola asetnya. Prespektif livelihood ini sejalan dengan prinsip pengembangan desa wisata yang menekankan pada proses pengembangan desa wisata yang dilaksanakan berdasarkan potensi aset desa dan pemberdayaan masyarakat desanya. Latar belakang terbentuknya Desa Bantaragung sebagai desa wisata bermula dari perubahan status pengelolaan Gunung Ciremai dari hutan produksi dan hutan lindung menjadi Taman Nasioanl Gunung Ciremai (TNGC), konsekuensi perubahan status ini adalah perubahan pada kehidupan sosial ekonomi sebagian masyarakat desa di daerah penyangga hutan taman nasional yang semula berperan sebagai penggarap hutan diharuskan beralih profesi, alih komoditas dan alih usaha menjadi pengelola desa wisata. Didalam perjalanannya, Desa Bantaragung dipandang telah berkembang pesat, namun perkembangan tersebut terlihat tidak diimbangi dengan pengembangan kapasitas mereka dalam mengelola wisata secara komersial. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan desa wisata di Desa Bantaragung berdasarkan perspektif livelihood. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan obyek penelitian pada pemahaman masyarakat desa terhadap aset desa sebagai modal dalam pengembangan desa wisata, kapasitas masyarakat dalam mengelola aset dan pranata ekonomi yang tercipta dengan adanya pengembangan desa wisata. Dari hasil penelitian diperoleh temuan bahwa sumber daya yang paling mempengaruhi dalam pengembangan Desa Wisata di Desa Bantaragung menurut pemahaman masyarakat desa secara berurutan adalah Sumber Daya Alam, kemudian Sumber Daya Keuangan, Sumber Daya Sosial, Sumber Daya Manusia dan yang terakhir adalah infrastruktur desa. Tantangan yang dihadapi oleh pengelola desa wisata Desa Bantaragung adalah bagaimana membangun kapasitas masyarakat desa yang lebih masif dalam memahami aset dan sumber daya sebagai modal sekaligus peluang, sehingga akan terbangun kesadaran dan komitmen untuk menciptakan pendapatan yang berkelanjutan melalui kegiatan desa wisata.
  • Item
    Model Kinerja dan Keberlanjutan Usaha Kecil Produk Wajit Cililin di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat
    (2023-03-09) SUSANA SUPIANI HERAWATI; Sulaeman Rahman Nidar; Sutisna
    Penurunan kinerja dan keberlanjutan usaha kecil produk wajit Cililin di Kecamatan Cililin merupakan latar belakang penulisan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana model kinerja berkelanjutan usaha kecil produk wajit Cililin jika dipengaruhi literasi, inklusi dan pengelolaan keuangan, serta faktor pendukung dan penghambat keberhasilan usaha. Jenis penelitian bersifat eksplanatori sekuensial Mix Method menggunakan alat analisis SEM-PLS. Sampel dikumpulkan menggunakan probability sampling dengan pendekatan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 35 unit usaha kecil produk wajit Cililin untuk dilakukan pengujian serta sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu atau purposive sampling untuk menjawab isu penelitian yang diangkat. Setelah dianalisis menggunakan SEM-PLS menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan literasi, inklusi dan pengelolaan keuangan terhadap kinerja dan keberlanjutan usaha. Hasil analisis tesebut kemudian dijadikan konsep model kinerja dan keberlanjutan usaha yang dirancang menggunakan teori The House Model yang terdiri dari atap, pilar dan pondasi. Diharapkan model rancangan ini dapat diimplementasikan secara maksimal oleh pelaku usaha kecil produk wajit Cililin untuk meminimalisir terjadinya risiko dan hambatan yang dihadapi. Adapun bagi pemerintah dapat sebagai fungsi regulator menjadi formulasi kebijakan. Lembaga jasa keuangan sebagai fungsi intermediasi dalam pertumbuhan ekonomi dan komunitas Cililin sebagai pendorong dalam penerapan dan pengembangan literasi, inklusi dan pengelolaan keuangan usaha kecil.
  • Item
    PENGUATAN MODEL CREDIT SCORING PINJAMAN KREDIT MIKRO DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG)
    (2022-10-07) HAIDIR AULIA REIZAPUTRA; Asep Mulyana; Sulaeman Rahman Nidar
    Maraknya lembaga keuangan mikro dan tekfin di Indonesia telah membentuk kebiasaan baru bagi pengusaha mikro, terutama dalam mengakses sumber pendanaan. Proses credit scoring yang merupakan upaya untuk membuat prakiraan dan simulasi keuangan menjadi alat bagi lembaga keuangan mikro untuk mengurangi risiko loan delinquency. Penelitian ini mencoba untuk melakukan penguatan proses pemodelan credit scoring yang seringkali hanya menggunakan faktor demografi dengan memadukan data yang berasal dari over-indebtedness, tekanan pendapatan, dan perilaku manajemen keuangan dalam memprediksi loan delinquency. Penelitian ini berfokus pada 1.200 responden pengusaha mikro di kota Bandung dengan menggunakan metode machine learning berbasis regresi logistik dengan mempertimbangkan weight of evidence dan information value dari setiap indikator yang digunakan sehingga dapat membantu lembaga keuangan mikro membuat penilaian kredit sebagai kriteria pengambilan keputusan di bawah risiko. Hasil penelitian melalui eksplorasi terhadap 15 model yang berbeda menunjukkan bahwa penguatan pemodelan proses credit scoring dengan memperhitungkan faktor demografis, over-indebtedness, tekanan pendapatan, dan perilaku manajemen keuangan merupakan model terbaik dalam memprediksi loan delinquency dengan dengan tingkat akurasi 87,5% pada ambang batas 60%, tingkat akurasi 87,08% pada titik 70%, tingkat akurasi 86,25% pada titik ambang 80%, dan tingkat akurasi 78,75% pada ambang batas 90%. Selanjutnya, proses pemodelan credit scoring menunjukkan nilai koefisien Gini sebesar 0,8226 dan nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,7402, yang memvalidasi model. Pengkajian dampak bagi lembaga keuangan mikro secara bisnis pada penelitian ini dibatasi pada konsekuensi approval rate dan potensi net gain berdasarkan trade-off risiko yang dimungkinkan. Berdasarkan hal tersebut, penerima fasilitas pinjaman direkomendasikan bagi mereka yang memiliki skor kredit di atas 624. Penguatan model credit scoring dapat bermanfaat bagi lembaga dan layanan keuangan mikro dalam memilih kriteria untuk pengambilan keputusan di bawah risiko dan ketidakpastian.
  • Item
    ANALISIS PENGARUH KREDIT MIKRO, PELATIHAN MANAJEMEN USAHA, RELIGIUSITAS, DAN JUMLAH PLATFORM KREDIT SEBAGAI VARIABEL DUMMY TERHADAP KINERJA USAHA UMKM (STUDI KASUS PADA DEBITUR KREDIT MESRA BANK B
    (2023-09-09) SONNY PERMANA; Sutisna; Elnovani Lusiana
    Besarnya jumlah UMKM saat ini masih belum diimbangi dengan meratanya kenaikan mutu UMKM karena rendahnya produktivitas. Rendahnya produktivitas tersebut dikarenakan beberapa hal diantaranya minimnya modal kerja dan sulitnya memperoleh pembiayaan modal usaha. Hal itu dikarenakan kecenderungannya memenuhi kebutuhan jangka pendek, membuat industri tersebut tidak menyusun perencanaan kedepan terkait pasar, pengelolaan keuangan, ataupun persediaan sumber energi yang diperlukan manajemen yang rendah serta jarang memiliki rencana usaha. Kredit yang selama ini memiliki kendala di NPL yang tinggi diharapkan dapat teratasi dengan adanya kredit mikro yang merupakan program pemberian bantuan kredit dengan disertai pemberdayaan. Kredit MESRA diharapkan mampu menjadi salah satu bentuk bantuan pemerintah yang sukses mendukung UMKM. Penelitian ini menganalisis pengaruh kredit mikro, pelatihan manajemen usaha, religiusitas dan jumlah platform kredit terhadap kinerja usaha UMKM. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisa regresi berganda. Menggunakan data primer, responden yang menjadi subjek dalam peelitian ini merupakan debitur program Kredit BJB MESRA. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah platform kredit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha, kredit mikro berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha, pelatihan manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha, religiusitas berpengaruh positif dan signifikan, dan secara simultan variabel kredit mikro, pelatihan manajemen usaha, religiusitas, dan jumlah platform kredit berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja usaha.
  • Item
    ANALISIS PENGARUH PEMBERDAYAAN DAN KINERJA USAHA TERHADAP KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA KERAJINAN DI KABUPATEN ROTE NDAO
    (2023-03-01) DANIRA IRIN WIJAYANTI; Yunizar; Layyinaturrobaniyah
    Kabupaten Rote Ndao terletak di pulau Rote yang mana berada paling selatan wilayah Indonesia. Keunikan tradisi serta kekayaan sumber daya alam yang masih belum terjamah oleh wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing membuat tempat ini memiliki keasrian wilayah yang kuat. potensi – potensi ini membuat masyarakat setempat di Kabupaten Rote Ndao memiliki Sebagian besar bermata pencaharian sebagai wirausaha, salah satunya adalah berwirausaha dalam memproduksi barang kerajinan. Perkembangan usaha kerajinan yang dijalankan masyarakat tersebut tentu dapat berkontribusi pada perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Namun yang terjadi saat ini berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik ternyata tingkat kesejahteraan masyarakat Rote Ndao masih tergolong rendah dikarenakan kurang berkembangnya produk kerajinan yang diproduksi oleh para pengrajin. Salah satu penyebabnya adalah dengan adanya wabah covid – 19 yang membuat usaha- usaha ini berhenti berproduksi sementara dikarenakan tidak ada wisatawan yang berkunjung. Pemerintah Kabupaten Rote Ndao berusaha agar produk kerajinan tetap dapat dipasarkan dengan menyelenggarakan beberapa program untuk pemberdayaan bagi para pelaku usaha kerajinan seperti bantuan modal usaha, kegiatan pendampingan serta peningkatan kualitas SDM dalam mengelola usaha, namun tampaknya program tersebut masih kurang optimal. Program-program pemberdayaan usaha tersebut diperlukan agar kinerja usaha kerajinan di Kabupaten Rote Ndao mengalami peningkatan dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pelaku usaha kerajinan di Kab.Rote Ndao. Dalam penelitian ini dapat melihat gambaran dari program – program pemberdayaan usaha, kinerja usaha serta tingkat kesejahteraan pelaku usaha kerajinan di Kabupaten Rote Ndao. Selain pada melihat gambaran dari beberapa program – program yang telah dilakukan, perlunya meyetahui serta menganalisis pengaruh – pengaruh dari pembedayaan usaha serta kinerja usaha terhadap kesejahteraan usaha kerajinan. oleh karena itu penelitian ini menggunakan 70 responden yang merupakan seluruh pelaku usaha kerajinan di Kabupaten Rote Ndao dengan menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik itu variabel pemberdayaan usaha maupun kinerja usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan pelaku usaha kerajinan di Kabupaten Rote Ndao.
  • Item
    PENERAPAN SMART FARMING SEBAGAI METODE PERTANIAN MODERN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
    (2022-07-15) HEIDY MAHARDIANI GANDI; Yunizar; Asep Mulyana
    Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tanaman akan tetapi kebutuhan pangan utama (sembako) masih dalam kondisi serba kekurangan, rintangan yang dihadapi semakin beragam pada VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) era ketergatungan sangat tinggi terhadap penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, penciptaan nilai, dan daya saing. Namun bahwa petani bukan pekerjaan yang bisa menjanjikan kesejahteraan maka berbondong – bondong para kaum millennial melepaskan pekerjaan bertani dan lebih memilih pekerjaan lainnya. Fenomena ini menarik untuk dibahas agar diketahui apa yang dapat menjadi ketertarikan para millennial untuk bisa bekerja sebagai petani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Upaya percepatan transformasi teknologi sangat diperlukan agar dapat mengejar ketertinggalannya, menambah nilai dan meningkatkan daya saing. Dengan mengadopsi Pertanian Cerdas (Smart Faming) menjadi solusi masa depan yang dapat diterapkan pada produk pertanian sehingga memberikan kemudahan mengoptimalkan potensi pasar pertanian domestik, regional maupun internasional yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan para petani. Kata Kunci: Indonesia, Teknologi, Smart Farming, kesejahteraan para petani.
  • Item
    MODEL KINERJA KELOMPOK TANI PEKARANGAN HOTANI BERBASIS PEREMPUAN DI KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG
    (2022-10-07) BUDHIANA; Asep Mulyana; Sutisna
    Sumbangan pekarangan terhadap keseluruhan pendapatan rumah tangga setelah adanya program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) diperkirakan 6,81 persen. Salah satu upaya meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan tersebut adalah dengan menanam komoditas bernilai ekonomi tinggi dan memiliki prospek pasar. Namun dalam praktiknya, manfaat positif tani pekarangan belum mampu menggerakkan masyarakat untuk melakukan aktivitas tersebut dengan beragam alasan. Penelitian ini berjudul “Model Kinerja Kelompok Tani Pekarangan Hotani Berbasis Perempuan di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung,” bertujuan menemukan faktor yang paling berpengaruh menaikkan kesejahteraan perempuan anggota tani pekarangan. Variabel dependen yang digunakan adalah pemberdayaan, budaya organisasi, dan kepemimpinan transformasional, dengan kinerja sebagai variabel antara. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metoda campuran (mixed method) kuantitatif dan kualitatif dengan model sequential explanatory. Dengan jumlah sampel 75 orang yang di ambil dari total populasi 300 perempuan tani pekarangan, hasil kuantitatif dari penelitian ini di dukung oleh hasil dari kualitatif yang diperoleh dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan semua variabel independen berpengaruh positif terhadap kinerja. Namun yang signifikan hanya variabel budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional, sedangkan pemberdayaan berpengaruh positif namun tidak signifikan. Selanjutnya, variabel pemberdayaan, budaya organisasi, dan kepemimpinan transformasional secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap kesejahteraan para peserta tani pekarangan.
  • Item
    Model Efektifitas Program Satu Pesantren Satu Produk Sebagai Usaha Berbasis Pesantren Melalui variable Jiwa Kewirausahaan, Kepemimpinan Pesantren, dan Manajemen Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Ekon
    (2024-01-05) DZIKRI SYEBIL TAUFAN PUTRA; Cupian; Yunizar
    Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara yang memiliki peranan multi dimensi dalam mendukung pembangunan. Tidak hanya berperan penting dalam mencerdaskan masyarakat dan kemajuan keilmuan pesantren juga memainkan peran strategis dalam mendukung pengembangan ekonomi yang inklusif. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengungkapkan setahun setelah diluncurkan kurang lebih 1.000 pesantren yang memiliki usaha dengan melibatkan pesantren-pesatren yang telah mandiri secara ekonomi sebagai mentornya namun hingga kini penelitian yang mengkaji secara akademis mengenai program tersebut di Jawa Barat masih terbatas. Disisi lain, sejumlah program serupa yang telah dilakukan instansi lainnya pun tidak berkelanjutan. Berdasarkan berbagai hal yang telah dipaparkan maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian tentang program OPOP untuk mengetahui faktor yang memengaruhi keberhasilan program tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisa regresi dan moderating regresion analysis dengan menggunakan SPSS. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh pesantren peserta OPOP yang berasal dari Jawa Barat. Hasil menunjukan bahwa variable jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan pesantren memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian ekonomi pesantren, selain itu variable manajemen kewirausahaan sebagai variable moderasi terbukti dapat meningkatkan pengaruh variable jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan pesantren terhadap kemandirian ekonomi pesantren.
  • Item
    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOMUNITAS RONGGENG GUNUNG (Studi Kasus Mengenai Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)
    (2021-02-22) MUHAMMAD TAUFAN ASHSHIDDIQI; Rita Komaladewi; Kurniawan Saefullah
    Budaya memiliki keunikan yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Berdasarkan hal tersebut masyarakat Desa Cikalong memberikan suatu gagasan progam pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan budaya buhun yang dimilikinya menjadi objek wisata budaya sehingga memiliki nilai pariwisata yang berbasis ekowisata. Program pemberdayaan tersebut diberi nama Program Desa Wisata Cikalong yang salah satu penggeraknya adalah komunitas Ronggeng Gunung. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran, kendala dalam menerapkan program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada program Desa Wisata Cikalong, serta solusi untuk mengatasi kendala dalam menerapkan program pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada program Desa Wisata Cikalong. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga dasar yang bisa dijadikan indikator pemberdayaan masyarakat yang dikemukakan oleh Chambers (1995), diantaranya yaitu partisipasi, mandiri, dan keberlanjutan. Kemudian untuk mengetahui program Desa Wisata ini sudah berbasis ekowisata dengan menggunakan empat dasar yang bisa dijadikan indikator ekowisata, dikemukakan oleh I Nyoman Sukma Arida (2017), diantaranya yaitu: konservasi alam dan warisan budaya, pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, kepuasan wisatawan, dan promosi objek wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dipilih karena dapat memberi gambaran yang terperinci, mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk menelaah masalah atau fenomena yang bersifat terbatas. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi non partisipatoris, dokumentasi dan audio visual. Adapun informan dipilih menggunakan metode nonprobailitas dengan penarikan sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 15 orang. Berdasarkan hasil data yang di peroleh dan melalui proses analaisis, dapat di tarik kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat itu memiliki dua kemungkinan yaitu kegagalan yang membuat tidak tercapainya masyarakat dapat berdaya dan harapan yang membuat masyarakat mampu mencari solusi atas penanggulangan permasalahan yang terjadi di Desa Cikalong tersebut. Adapun hasil dari analisis yang didasarkan pada ketiga indikator pemberdayaan masyarakat maka pemberdayaan masyarakat melalui komunitas Ronggeng Gunung pada Program Desa Wisata di Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran memiliki harapan dikarenakan memiliki partisipasi dan kemandirian masyarakat yang baik, tetapi memiliki kelemahan pada keberlanjutan program yang harus ditanggulangi pada permasalahan tersebut untuk mencapai keberhasilan pemberdayaan masyarakat. Selain itu Berdasarkan pada keempat indikator Ekowisata, Program Desa Wisata ini sudah berbasis Ekowisata dengan satu kelemahan pada promosi objek wisata yang harus segera ditingkatkan. Kata Kunci:Pemberdayaan masyarakat, program desa wisata, dan Ekowisata
  • Item
    DAMPAK PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA ANGGOTA (STUDI KASUS : PEKKA KOTA BANDUNG)
    (2022-04-14) DEWI RETNOAYU SEKARNINGRUM; Asep Mulyana; Elnovani Lusiana
    Jumlah kepala keluarga yang dikepalai oleh perempuan di Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2010 sebesar 13,91% meningkat menjadi 15,46% pada tahun 2019, salah satu yang memiliki kontribusi sangat tinggi yaitu Provinsi Jawa Barat dimana pada 2010 sebesar 12,88% mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunya hingga mencapai pada tahun 2019 sebesar 14,56%. Selain itu khususnya Kota Bandung dalam kasus jumlah kepala keluarga yang dikepalai oleh perempuan pada tahun 2013 sebesar 34% dan mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunya hingga mencapai pada tahun 2018 sebesar 40%. Terus meningkatnya Perempuan Kepala Keluarga di Indonesia khususnya Kota Bandung sehingga menjadikan perempuan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi keluarga. Dalam mengatasi hal tersebut perlu adanya pemberdayaan bagi perempuan kepala keluarga agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya, salah satunya pemerintah telah membentuk kelompok Perempuan Kepala Keluarga Perempuan (PEKKA) dengan program pemberdayaan seperti modal usaha, pendampingan dan pelatihan. Pada penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed method) yang merupakan gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan pendekatan Leiden Ethnosystems. Hasil penelitian berdasarkan metode kuantitatif Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) melalui modal usaha dan pelatihan masing masing berdasarkan hasil analisis uji t secara parsial terdapat pengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Sedangkan melalui pendampingan berdasarkan hasil analisis uji t secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Secara simultan Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) melalui modal usaha, pendampingan dan pelatihan berdasarkan uji F terdapat pengaruh terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan metode kualitatif Pendekatan Leiden Ethnosystems bahwa persperktif histori (HP) anggota PEKKA dibentuk untuk membantu kepala keluarga perempuan di Indonesia, perspektif view (PV) bahwa anggota PEKKA berpendapat program yang dapat membantu pemberdayaan yaitu modal usaha, pendampingan, dan pelatihan dimana masing-masing maupun secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan keluarganya, dan Field of Ethnological Study (FES) setiap kecamatan mendapatkan program modal usaha, pendampingan, dan pelatihan yang sama.
  • Item
    EFEKTIVITAS PROGAM SOSIAL BANK INDONESIA TERHADAP KINERJA GAPOKTAN LEMBANG AGRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA
    (2021-03-08) MUHAMMAD KEMAL YULIS ISNAIN; Martha Fani Cahyandito; Wa Ode Zusnita Muizu
    ENGLISH Currently, the problem faced by the community is the lack of support from stakeholders, including in the agricultural sector. To keep this sector are growing, there is a need for a community development program for the farmers. As part of corporate social responsibility, this program aims to build a community together. As an institution that has a role to advancing the country`s economy, Bank Indonesia has joined to develop the community`s potential. The flagship program from Bank Indonesia is called "PSBI" which is Lembang Agri is one of their beneficiaries since 2015 ago. Many programs have been implemented to This program makes Lembang Agri more competitive and be a high-performance farmer group besides improving the welfare of its members. However, there are various constraints during the program due to natural factors such as weather also human factors such as sectoral ego and conflict management in the community. This research will use a qualitative and descriptively approach. Furthermore, this research will use an evaluative method where the research subject will be seen from before and after the program runs. The result of this research the community development from Bank Indonesia in Lembang Agri has effective. It can be shown from their performance which has tended to increase even though its moves fluctuate. Improved performance also affects increasing multidimensional welfare for members of Gapoktan Lembang Agri. Keywords: Community Development, Marketing Performance, Welfare, Social Programs of Bank Indonesia BAHASA INDONESIA Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh komunitas di lapangan saat ini adalah kurangnya dukungan dari stakeholder terkait termasuk pula dalam bidang pertanian. Salah satu cara agar petani dapat tetap berkembang adalah dengan melakukan program pengembangan masyarakat. Sebagai salah satu bagian dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan, program pengembangan masyarakat ditujukan agar masyarakat mampu membangun komunitasnya sendiri secara bersama-sama. Sebagai institusi yang berperan dalam memajukan perekonomian negara, Bank Indonesia turut serta dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Program unggulan yang dimiliki oleh Bank Indonesia adalah “Program Sosial Bank Indonesia” dimana Gapoktan Lembang Agri merupakan salah satu binaan Bank Indonesia sejak 2015 silam. Berbagai program yang dilakukan antara lain berupa peningkatan kualitas infrastruktur pertanian disamping juga meningkatkas kapasitas sumberdaya manusianya. Hal ini dilakukan agar Lembang Agri dapat menjadi gapoktan yang berdaya saing dan berkinerja tinggi serta meningkatkan kesejahteraan bagi anggota. Namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi selama program berlangsung baik disebabkan faktor alam seperti cuaca maupun faktor manusia seperti adanya ego sektoral dan manajemen konfik di berbagai pihak. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif. Selain itu, penelitian ini akan bersifat evaluatif dimana subjek penelitian akan dilihat sebelum dan sesudah program tersebut berjalan. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa program sosial Bank Indonesia di Lembang Agri telah berjalan dengan efektif. Hal ini ditunjukkan dari kinerja Lembang Agri yang mengalami tren peningkatan meskipun bergerak secara fluktuatif. Peningkatan kinerja tersebut juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan secara multidimensi bagi anggota gapoktan Lembang Agri. Kata Kunci: Pengembangan Masyarakat, Kinerja Pemasaran, Kesejahteraan, Program Sosial Bank Indonesia
  • Item
    EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (STUDI PADA PROGRAM WUBI DAN BALE BALANTIK)
    (2020-09-24) JOAN LUSIANNA AMALIA PUTRI; Sutisna; Elnovani Lusiana
    Pemberdayaan merupakan kegiatan untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki masalah ekonomi, sosial, lingkungan, maupun kepercayaan diri, sehingga mampu untuk memiliki pekerjaan, keahlian, gotong-royong, dan dapat mengatasi kehidupan pribadi serta keluarganya. Namun terdapat fenomena dalam program pemberdayaan UMKM diantaranya kurangnya koordinasi dan monitoring antara pelaksana program pemberdayaan UMKM terhadap anggotanya, serta kurangnya pencatatan administratif dalam penyediaan data dan informasi secara akurat mengenai program pelatihan yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberdayaan UMKM pada Program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) Provinsi Jawa Barat dan Bale Balantik melalui metode CIPP (Context, Input, Process, dan Product/Outcome). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripif dengan pendekatan kualitatif serta teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Evaluasi program pemberdayaan UMKM Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) Provinsi Jawa Barat telah berjalan secara efektif sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun pelaksanaannya masih terkendala dengan koordinasi antara pelaksana program terhadap anggota. (2) Evaluasi program pemberdayaan UMKM di Bale Balantik dengan telah berjalan secara efektif dan memiliki legalitas dalam bentuk perkumpulan, namun dalam pelaksanaanya masih terkendala oleh SDM yang belum optimal dalam berkoordinasi dengan anggota. (3) Faktor pendukung, yaitu sarana dan prasarana, akses layanan perbankan untuk permodalan, akses kelengkapan legalitas, dan inkubator bisnis. Sedangkan faktor penghambat, yaitu SDM, koordinasi, administratif, dan iklim usaha. (4) Strategi pola pemberdayaan UMKM harus dilakukan secara terkoordinasi dan terarah antara pelaksana program dan pelaku usaha agar dapat mewujudkan UMKM berkualitas dan sustain.
  • Item
    Peran Koperasi Wanita Dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (studi kasus di Koperasi Wanita Setara Kabupaten Klaten Jawa Tengah)
    (2020-08-18) RAGIL WILANTUKO; Tati Suhartati Joesron; Sri Djatnika Sya`diah Ariffin
    Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Setara Kabupaten Klaten melalui kemudahan akses pemberian pinjaman atau modal usaha, pendampingan usaha dan materi kewirausahaan merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha anggotanya yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran Kopwan Setara dalam meningkatkan ekonomi anggotanya yang menjadi pelaku usaha dan melihat pengaruh program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan Kopwan Setara terhadap pendapatan usaha anggotanya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) dengan menggunakan uji statistik regresi berganda, uji t, uji f dan analisis ACTORS.Sumber data diambil dari sumber data primer berupa kuesioner dan wawancara terhadap 50 responden anggota Kopwan Setara yang sudah menjadi pelaku usaha minimal selama 2 tahun dan pernah mendapat 3 aspek pemberdayaan ekonomi (permodalan, pendampingan dan kewirausahaan) dari Kopwan Setara, sedangkan data sekunder diambil melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kopwan Setara berperan efektif dalam meningkatkan ekonomi anggotanya dan program pemberdayaan yang dilakukan Kopwan Setara berpengaruh dalam meningkatkan pendapatan anggotanya. Adapun faktor yang perlu diperhatikan dimasa mendatang adalah perlunya membuat kluster-kluster usaha agar pelatihan teknis dapat lebih beragam dan memenuhi semua kebutuhan perempuan selain itu juga keterlibatan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten melalui dinas terkait untuk mendorong pembinaan koperasi dalam meningkatkan kapasitas perempuan pelaku UKM yang menjadi anggota koperasi.
  • Item
    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP DAN INTENSI PENGURUS KOPERASI UNTUK MENGGUNAKAN PLATFORM LAYANAN KEUANGAN DIGITAL DI KOTA BANDUNG
    (2019-10-18) HANNA ALZAHRA; Erie Febrian; Siti Chaerani Djen Amar
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan intensi koperasi Indonesia khususnya di Kota Bandung dalam menggunakan platform layanan keuangan digital. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji hubungan Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Pengetahuan, Kepercayaan dan Persepsi Risiko terhadap sikap dan intensi, yang diuji secara parsial dan simultan. Metode analisis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif berbentuk deskriptif - verifikatif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) dengan sampel sebanyak 100 responden dari 70 Koperasi yang melakukan aktivitas simpan pinjam di Kota Bandung. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan dan Kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap Sikap dan Intensi. Persepsi Kegunaan hanya berpengaruh positif signifikan terhadap Sikap. Sementara Persepsi Kemudahan dan Risiko tidak berpengaruh positif signifikan terhadap Sikap dan Intensi. Secara simultan seluruh variabel X menjelaskan 77,9% variabel sikap dan 86,5% variabel intensi.
  • Item
    ANALISA MINAT PELAKU USAHA MIKRO DALAM MEMANFAATAN ONLINE MARKETPLACE BERDASARKAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, EKSPEKTANSI KINERJA DAN EKSPEKTANSI USAHA
    (2020-08-29) SUGIHARTI; R. Arief Helmi; Cupian
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif, ekspektansi kinerja dan ekspektansi usaha terhadap minat pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dalam memanfaatkan online marketplace. Objek penelitian ini adalah pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provionsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan terhadap 67 responden dengan menggunakan pendekatan deskriptif verifikatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM-PLS (Partial Least Square) dan data diolah dengan menggunakan tools SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keseluruhan variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen. Variabel sikap merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat pelaku usaha mikro dalam minat pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provionsi Jawa Barat dalam memanfaatkan online marketplace. Secara kualitatif didapat informasi bahwa persaingan pada online marketplace merupakan faktor yang menyebabkan pelaku usaha mikro enggan untuk berjualan menggunakan online marketplace.
  • Item
    PENGARUH PROGRAM LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (LKMS) PONDOK PESANTREN BAITURRAHMAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
    (2019-10-17) MUHAMMAD FADH RAHMAN; Elnovani Lusiana; Erie Febrian
    Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang mengkaji, mendalami, mempelajari, serta mengamalkan ilmu agama Islam khususnya pada aspek moral dalam berperilaku keseharian. Lembaga ini merupakan institusi sosial yang hadir dan tumbuh karena adanya kebutuhan dari masyarakat setempat. Pondok pesantren karena dipercaya dan diakui secara umum Pesantren merupakan institusi sosial yang hadir dan tumbuh kareana adanya kebutuhan masyarakat setempat. Pesantren dapat menjadi lembaga yang menghubungkan atau menjembatani permasalahan modal yang ada dan dibalut dengan program Edukasi dan permberdayaan oleh pesantren. Salah satu permasalahan pada bangsa ini yaitu tingginya angka kemiskinan. Tingkat pengangguran yang tinggi salah satunya disebabkan oleh kemiskinan yang meraja lela. Tidak jarang kriminalitas terjadi sebagai akibat dari kesejahteraan masyarakat yang rendah (lemahnya ekonomi masyarakat). Dalam penelitian ini, yang menjadi pokok pembahasan yaitu bagaimana program Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pondok pesantren Baiturahman dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan mix methode, dimana peneliti menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian campuran ini bertujuan untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih komprehensif, valid, reliabel, objektif, akurat, serta dapat dipertanggung jawabkan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Program-program yang dicanangkan oleh Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pondok pesantren Baiturahman di wilayah Ciparay, dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat (UMKM binaan).